Emas Antam masih punya kans melaju



JAKARTA. Harga emas batangan di dalam negeri lebih kinclong. Meski sempat terkoreksi mengikuti pergerakan harga emas global, namun akhir pekan ini, harga logam mulia besutan PT Antam Tbk itu masih mencatatkan penguatan. Analis memperkirakan, harga emas Antam masih berpeluang menanjak.

Mengutip www.logammulia.com, Sabtu (11/2), harga emas batangan ukuran 1 gram naik Rp 2.000 atau sekitar 0,34% dari hari sebelumnya ke level Rp 590.000. Namun, sepekan, harganya masih turun Rp 1.000.

Sedangkan, harga beli kembali alias buyback naik Rp 2.000 ke level Rp 524.000 per gram dalam sehari. Adapun, sepekan, harga buyback masih naik sekitar Rp 1.000 per gram.


Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures menilai, harga emas batangan kecenderungannya memang selalu mengikuti harga emas spot. Namun, akhir pekan ini, emas batangan justru berhasil naik ditengah koreksi harga emas spot.

Jumat (10/2), emas kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange ditutup turun 0,07% ke level US$ 1.236,80 per ons troi.

Menurut Deddy, emas keluaran Antam ini berhasil kembali menguat karena sentimen dari pergerakan rupiah. Pada Jumat (10/2) valuasi mata uang Garuda ditutup melemah 0,13% ke level Rp 13.312 per dollar AS. Rupiah terkoreksi akibat rencana Presiden Trump untuk melakukan reformasi pajak.

Deddy masih melihat emas batangan mendapatkan sokongan dari eksternal. Logam mulia masih berpeluang naik, karena kondisi geopolitik di kawasan Uni Eropa. Ketidakpastian jelang pemilu Presiden di Prancis dan Jerman diperkirakan mampu melambungkan posisi emas sebagai save haven.

“Akhir Maret , Prancis mau pemilu dan salah satu kandidatnya ingin Prancis keluar dari Uni Eropa. Ketidakpastian ini akan menjadi sentimen positif yang bisa melambungkan harga emas spot termasuk emas batangan,” paparnya.

Melihat peluang penguatan tersebut, ia menilai, saat ini bukan merupakan waktu yang tepat untuk berburu emas batangan.

“Kalau melakukan pembelian mendekati pemilu pelaku pasar jangka pendek bisa mencari keuntungan saat ketidakpastian melambungkan harga emas,” ujar Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini