Emas Antam menguji harga terkuatnya



JAKARTA. Penguatan yang terjadi pada harga emas antam dinilai terjadi karena faktor eksternal dan internal yang mendukung kenaikan harga.

Seperti dikutip dari www.logammulia.com, harga emas antam Selasa (14/6) naik Rp 3.000 per gram menjadi Rp 592.000 per gram. Begitu juga dengan nilai buyback yang naik Rp 8.000 per gram menjadi Rp 545.000 per gram.

Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures menilai pergerakan harga emas antam di atas level Rp 580.000 per gram adalah level yang wajar. Pelemahan rupiah dan penguatan harga emas spot jadi pendukung utamanya.


Memang hari ini tercatat rupiah melemah 0,71% ke level Rp 13.393 per dollar AS. Posisinya kembali menembus level Rp 13.300 per dollar AS.

Sementara harga emas di pasar spot hingga pukul 18.25 WIB tercatat masih koreksi tipis 0,16% ke posisi US$ 1.284,90 per ons troi setelah dua hari terakhir terus menguat. Hanya saja posisinya terhitung masih tinggi dan positif.

“Antisipasi FOMC mendulang naiknya perhatian pasar akan aset safe haven seperti emas yang lantas mengangkat harga, di sisi lain turut menyeret mata uang Asia seperti rupiah tertekan,” jelas Wahyu. Di dalam negeri jelas efeknya pelaku pasar memilih untuk berlindung pada emas antam yang nilai tukarnya lebih stabil.

Hal ini diprediksi masih akan terus berlanjut terutama karena pertemuan bank sentral AS Federal Reserve itu kian di depan mata, 16-17 Juni mendatang.

Apabila nantinya The Fed kembali menahan kenaikan suku bunganya, maka rupiah bisa kembali unggul dan emas spot ikut terangkat. “Penguatan tetap ada karena imbas dari emas spot lebih besar, namun rentangnya sempit karena penguatan rupiah akan menahan laju emas antam,” duga Wahyu.

Saat ini harga sedang menguji level resistance-nya di Rp 590.000 per gram. Jika mampu bertahan di atas level ini untuk beberapa waktu mendatang, peluang harga mengejar level Rp 600.000 per gram kian terbuka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia