Emas Antam stagnan tiga pekan terakhir ini



JAKARTA. Stagnansi yang dialami oleh harga emas batangan PT Antam Tbk sejak tiga pekan terakhir disinyalir karena terjadinya tarik menarik sentimen antara emas spot dan rupiah.

Mengutip www.logammulia.com, harga emas batangan Rabu (5/8) tidak berubah di level Rp 547.000 per gram. Hanya saja memang harga buyback kembali turun Rp 2.000 jika dibanding hari sebelumnya.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures pun menuturkan sulit berharap pada pergerakan harga emas baik spot dan batangan saat ini. Pelaku pasar cenderung mengidolakan USD yang menjanjikan masa depan cerah untuk beberapa waktu mendatang.


“Apalagi setelah beberapa pejabat The Fed menyatakan kesiapan AS untuk menaikkan suku bunganya,” papar Deddy.

Gubernur The Fed negara bagian Atlanta, Dennis Lockhart yang menyatakan kenaikan suku bunga sudah semakin dekat di September 2015 mendatang. Hal ini menggerus kekuatan emas spot dan rupiah, efeknya emas batangan terpaku di satu titik.

Mengutip Bloomberg, Rabu (5/8) pukul 15.45 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange tercatat ambruk 0,64% ke level US$ 1.083 per troi ons atau menyentuh level terendahnya sejak 2010 lalu. Dalam sepekan terakhir, harga emas spot meluncur 0,91% serta sejak akhir 2014, harga sudah turun 8,76%.

Depresiasi mata uang rupiah mengangkat harga emas batangan yang seharusnya terkoreksi akibat turunnya permintaan dan harga emas spot. "Sehingga pergerakan harga emas batangan nyaris tidak berubah sejak beberapa waktu terakhir," papar Deddy.

Meski begitu, Deddy menilai posisi emas batangan terhitung cukup tinggi. Bandingkan saja dengan akhir tahun 2014 lalu, emas batangan ditutup di level Rp 520.000. Artinya hingga Rabu (5/8) sudah naik 5,19%. Disarankan investor perlu mengambil strategi “Lebih baik ambil posisi hold jika posisi tetap di kisaran Rp 540.000 – Rp 550.000 dengan rupiah Rp 13.300 – Rp 13.500 seperti saat ini,” sarannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto