Emas Antam sulit tembus level Rp 595.000



JAKARTA. Pergerakan harga emas spot yang memburuk usai rilis hasil pertemuan FOMC pada tengah pekan lalu jadi penyebab utama turunnya harga emas batangan PT Antam Tbk.

Mengutip www.logammulia.com, Jumat (16/6), harga emas Antam pecahan 1 gram turun Rp 2.000 menjadi Rp 588.000 per gram. Harga beli kembali alias buyback sudah terkikis Rp 3.000 per gram dibanding hari sebelumnya.

Sedangkan, sepekan terakhir, harga emas Antam sudah melorot Rp 6.000 per gram dengan harga buyback menukik Rp 9.000 per gram.


Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan, pergerakan harga emas spot memang membaik di akhir pekan. Hanya saja hal tersebut merupakan penyesuaian posisi setelah turun signifikan setelah The Fed memutuskan kenaikan suku bunga 25 bps dan menjaga proyeksi kenaikan satu kali lagi hingga akhir tahun.

Imbas terbesar turunnya harga emas Antam sepanjang pekan ini datang dari penurunan emas spot. Mengutip Bloomberg, Jumat (16/6), harga emas spot kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange melorot 1,17% menjadi US$ 1.256,50 per ons troi.

Menurut Wahyu, pergerakan emas Antam mau tidak mau memang akan dipengaruhi pergerakan harga emas spot. Ia menduga, untuk jangka pendek, harga emas spot masih dalam tren bearish, dan membuat emas antam tidak akan bergerak jauh dari rentang Rp 575.000-Rp 600.000 per gram.

Hanya saja, Wahyu menilai, sepanjang pekan depan, harga emas Antam berpotensi untuk naik lagi. Ini jika berkaca pada buruknya data ekonomi Paman Sam pada akhir pekan kemarin, seperti izin bangunan, pembangunan rumah awal, dan prelim sentiment konsumen AS Mei 2017 yang memburuk.

“Ini memperpanjang daftar data ekonomi AS yang buruk sepanjang minggu, jelas ini memberi kesempatan bagi harga komoditas termasuk emas untuk menyesuaikan posisi,” imbuh Wahyu.

Meski ia menilai harga emas antam belum akan mampu menembus ke atas Rp 595.000 per gram dalam waktu dekat mengingat kuatnya nilai tukar rupiah saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini