Emas Antam terkoreksi di awal 2017



JAKARTA. Sejak akhir tahun 2016 lalu, pergerakan harga emas batangan PT Antam Tbk menunjukkan stagnansi bahkan dengan kecenderungan koreksi. Diduga sepanjang kuartal satu 2017 ini pun, harga emas antam masih akan berbayang katalis negatif.

Mengutip www.logammulia.com, Rabu (1/2) harga emas Antam memang tercatat naik Rp 4.000 per gram menjadi Rp 587.000 per gram dengan nilai buyback yang melambung Rp 5.000 per gram menjadi Rp 517.000 per gram.

Namun jika dihitung sejak akhir tahun 2016, harga emas Antam malah tergelincir Rp 1.000 per gram, angka ini berbeda jauh dengan perolehan kenaikan harga buyback sebesar Rp 17.000 per gram hingga saat ini.


Wahyu Tribowo Laksono, Analis PT Central Capital Futures mengatakan beban terbesar datang dari penguatan yang berhasil didulang rupiah. Tentunya dengan performa rupiah yang prima, daya tarik emas antam terutama dari sisi domestik ikut memudar. Memang tercatat hingga penutupan Rabu (1/2) posisi rupiah sejak akhir tahun 2016 lalu melesat 0,77%.

“Sebenarnya emas Antam memiliki alasan untuk naik dengan raihan gemilang harga emas spot, namun ternyata katalis dari rupiah lebih besar dampaknya,” kata Wahyu.

Jika menilik harga emas spot Rabu (1/2) per pukul 15.58 WIB kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange yang bertengger di level US$ 1.213 per ons troi artinya sudah terjadi kenaikan sebanyak 4,83% sejak akhir 2016 lalu.

Di luar itu, ketidakpastian ekonomi global juga menjadi daya tahan bagi emas antam untuk mempertahankan posisinya. Ada tarik menarik sentimen yang membuat level harga cenderung stagnansi selama sebulan pertama tahun 2017 ini. Memandang sepanjang kuartal satu 2017, Wahyu menebak semua akan bergantung pada hasil pertemuan FOMC dini hari nanti.

Meski tidak ada peluang kenaikan suku bunga pada rapat pertama di tahun 2017 ini, namun pasar menanti kelanjutan pernyataan The Fed. “Skenario pertama jika outlook tidak pasti dan tegas maka harga bisa rebound lebih tinggi, namun sebaliknya, jika pernyataan The Fed hawkish dan optimis, bukan tidak mungkin koreksi emas Antam akan semakin dalam,” jelas Wahyu.

Saat ini, posisi USD memang sedang tidak prima. Sehingga bisa dimanfaatkan pasar untuk memburu emas.

“Hanya saja imbas pelemahan USD tersebut ke rupiah berbeda sehingga setiap koreksi berpotensi mengarahkan pada rebound lagi. Rentang akan tetap sempit,” imbuh Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie