Emas batangan melambung, prospek masih murung



JAKARTA. Harga emas batangan sepanjang pekan lalu berhasil reli kencang. Meski demikian, prospek si kuning belum moncer. Sebab, prospek kebijakan moneter selalu sigap memudarkan kilau emas.

Mengutip situs resmi PT Aneka Tambang Tbk, www.logammulia.com, harga emas batangan berhasil melambung Rp 7.000 per gram menjadi Rp 549.000 per gram selama periode Jumat (20/3) hingga Jumat (27/3). Artinya, harga emas batangan sepekan lalu membukukan kenaikan 10,7%. Kenaikan ini tidak sebesar harga emas spot. Pada periode yang sama, emas spot hanya menorehkan kenaikan 1,29% menjadi US$ 1.200,70 per ons troi.

Pada Senin (30/3), harga emas batangan turun Rp 1.000 per gram menjadi Rp 548.000 per gram. Harga buyback emas batangan dibanderol Rp 488.000. Penurunan ini mengikuti penurunan harga emas di pasar spot menjadi US$ 1.188 per ons troi.


Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan, reli kencang emas batangan hanya bersifat semu. Menurutnya, harga emas batangan pada Selasa (31/3) berpotensi kembali tergerus. Tidak hanya dalam jangka pendek, tekanan masih akan membayangi pergerakan emas batangan hingga akhir tahun. Naik turunnya harga emas batangan tidak terlepas dari pergerakan harga emas di Loco London.

“Secara umum, tren pergerakan harga emas masih turun. Return investasi emas membutuhkan waktu setidaknya lima tahun,” terang Ariston.

Ariston belum menyarankan investor mengoleksi emas batangan secara masif. Sebaiknya, pembelian dilakukan secara sedikit-sedikit. Hal ini mengingat prospek harga emas batangan masih muram. Tekanan pada emas dipengaruhi oleh prospek kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Federal Reserve) yang berkomitmen menaikkan suku bunga pada tahun ini. Selain itu, pidato Gubernur The Fed, Janet Yellen pada Sabtu dini hari lalu mengisyaratkan kenaikan suku bunga secara bertahap pada beberapa tahun mendatang. Pernyataan tersebut sontak merontokkan kinerja emas.

Meski rupiah cenderung melemah terhadap dollar AS, Ariston tetap pesimistis terhadap harga emas. Pasalnya, harga emas batangan lebih merespons pergerakan emas Loco London ketimbang pelemahan rupiah. “Jadi, meski rupiah melemah, emas batangan belum tentu naik jika emas Loco London melemah,” imbuh Ariston.

Apabila investor ingin menjual emas batangan, Ariston menyarankan untuk menunggu hingga harga emas menyentuh level Rp 560.000 per gram. Sebab, pergerakan harga emas di atas level itu membutuhkan alasan khusus.

Alwy Assegaf, analis PT SoeGee Futures menjelaskan bahwa harga emas ANTAM cenderung bertahan dari serangan gejolak ekonomi yang sedang terjadi. Hal ini karena memang pelemahan rupiah yang terjadi justru memberikan dorongan pada pelaku pasar untuk berlindung dan mencari emas batangan.

“Penguatan harga masih berpeluang terjadi bahkan hingga akhir tahun walaupun memang bukan kenaikan yang tajam,” papar Alwy. Prediksi semakin menguatnya harga emas antam jika melihat pada peluang semakin kokohnya USD beriringan dengan spekulasi kenaikan suku bunga AS di tahun ini.

Semakin besar spekulasi berhembus, maka USD semakin kuat. Kekuatan USD ini akan memberikan tekanan bagi rupiah untuk terus melemah. “Investor pun lari ke emas batangan sebagai lindung nilai. Efeknya emas batangan akan bergerak konsolidasi positif yang mengarah pada kenaikan harga pelan tapi pasti,” ujar Alwy.

Alwy menyarankan bagi investor saat ini aksi yang paling tepat dilakukan adalah "hold". Pasalnya di tengah gejolak ekonomi global, nilai emas batangan Antam justru stabil.

Saat ini juga emas batangan bergerak di level tengah. “Kalau mau beli nanti kalau harga sudah semakin mendekati level Rp 500.000 atau turun lagi,” saran Alwy.

Namun jika rupiah terus melemah mendekati level Rp 13.300 ada baiknya investor untuk melakukan pembelian sesegera mungkin. Hal ini karena jika rupiah terus melemah bahkan melewati level resistance tersebut, emas antam bisa melambung mendekati level tertingginya yakni Rp 600.000.

Sepanjang semester satu bahkan hingga akhir tahun 2015 Alwy menduga pergerakan harga emas antam tidak akan jauh di kisaran Rp 500.000 – Rp 600.000. Harga ini dengan kisaran range rupiah di antara Rp 13.000 – Rp 13.300. Sementara Ariston menduga harga emas batangan akan bergerak di kisaran Rp 530.000-Rp 550.000 per gram. Ini dengan asumsi emas spot di level US$ 1.160-US$ 1.200 per ons troi dan USD/IDR di level 13.000.

Pasar yang berfokus pada antisipasi kenaikan suku bunga The Fed dan gejolak rupiah akan memilih mencari safe haven. “Sampai saat ini dan diduga ke depannya, emas batangan Antam yang akan berada dalam level stabil sehingga paling aman untuk melindungi aset investor,” timpal Alwy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Andri Indradie