Emas berkilau kala nasib Yunani meredup



JAKARTA. Sebagai salah satu aset aman atau safe haven, harga emas berpotensi terangkat akibat krisis utang Yunani. Apalagi hasil pertemuan Eurogroup menyatakan tidak akan memperpanjang dana talangan untuk Yunani. Investor diperkirakan akan memburu si kuning.

Mengutip Bloomberg, Jumat (26/6), harga emas kontrak pengiriman Agustus 2015 di bursa Commodity Exchange menanjak 0,25% ke US$ 1.174 per ons troi pada penutupan akhir pekan lalu. Kendati begitu, harga emas sepekan sudah menukik 2,24%.

Gejolak ekonomi di Eropa, menurut analis SoeGee Futures Alwy Assegaf akan memberikan ruang penguatan bagi emas. “Pelaku pasar menarik uangnya dari pasar Eropa dan beralih ke emas untuk berlindung,” papar Alwy.


Referendum Yunani baru akan selesai setelah tenggat waktu pembayaran utang Yunani kepada IMF terlewati yakni pada Selasa (30/6) sebesar US$ 1,7 miliar. Sementara IMF sudah mengingatkan Yunani dan Eropa, jika tenggat tersebut kembali dilewati maka IMF tidak akan lagi menyediakan dana.

Artinya, apapun hasil referendum Yunani tak akan menjadi pertimbangan bagi IMF. Ini memunculkan kekhawatiran di pasar akan gentingnya posisi Yunani. “Potensi Yunani default dan keluar dari Zona Euro semakin tinggi,” papar Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures.

Dengan keadaan ini Christian menduga harga emas berpeluang untuk melanjutkan kenaikannya pada Senin (29/6). “Kenaikannya jangka pendek karena secara tren harga emas masih bearish,” jelasnya.

Terganjal dollar

Mendekati tenggat waktu pembayaran utang Yunani Selasa (30/6), Christian menduga harga emas bisa naik tajam. Namun hingga akhir 2015, harga si kuning tetap akan terbebani penguatan dollar Amerika Serikat (AS) di pasar. “Rilis data ekonomi AS terus membaik membuka peluang kenaikan The Fed rate di akhir tahun,” kata Christian.

Pekan lalu, Gubernur The Fed bagian Kansas Jerome Powell juga memberikan pernyataan hawkish tentang kenaikan bunga. Di sisi lain, buruknya perekonomian Eropa juga menguntungkan USD. Ini membuat indeks USD melambung dan menekan harga komoditas termasuk emas. Pada Jumat (26/6) indeks USD merangkak naik 0,30% ke 95,47.

Alwy memprediksi rebound harga emas karena faktor Yunani bergerak dalam range terbatas. Secara teknikal, harga bergerak di bawah moving average (MA) 10 dan 55 yang menunjukkan pergerakan bearish. Garis MACD berada di area negatif. RSI di level 42 bergerak turun. Serta stochastic membentuk pola dead cross memasuki area overbought mendukung koreksi.

Alwy menduga harga emas Senin (29/6) bergulir di US$ 1.170–US$ 1.185 dan sepekan di US$ 1.162– US$ 1.192 per ons troi. Prediksi Christian, harga emas hari ini di kisaran US$ 1.170–US$ 1.190 dan sepekan ke depan di US$ 1.164 –US$ 1.201 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa