Emas Bertahan Kuat di Atas US$ 2.500 Jelang Debat Presiden dan Rilis Data Inflasi AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas bertahan kuat di atas level US$ 2.500 pada hari Rabu pagi. Para pelaku pasar memposisikan diri mereka menjelang data inflasi Amerika Serikat (AS) untuk petunjuk lebih lanjut tentang kedalaman pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve pekan depan.

Rabu (11/9) pukul 6.12 WIB, harga emas spot Harga emas spot naik tipis 0,02% menjadi US$ 2.517,23 per ons troi. Harga emas berjangka AS menguat 0,10% menjadi Us$ 2.545,70 per ons troi.

"Harga emas diperdagangkan dalam kisaran yang sangat ketat, menunggu katalis berikutnya yang kemungkinan besar adalah debat presiden AS malam ini (Rabu pagi waktu Indonesia), yang diikuti oleh data inflasi besok," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities seperti dikutip Reuters.


Investor akan mencermati data indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) AS pada hari Rabu dan indeks harga produsen atau producer price index (PPI) pada hari Kamis.

Baca Juga: Warren Buffett Tak Memandang Emas Sebagai Aset Berharga, Mengapa?

CPI untuk bulan Agustus diperkirakan naik sebesar 0,2% secara bulanan, tidak berubah dari bulan sebelumnya, menurut jajak pendapat Reuters.

"Harga emas spot tetap terdukung di atas level psikologis US$ 2.500, dan setiap pergerakan pasca-CPI di bawah angka bulat besar itu akan membuat para investor membeli saat harga sedang turun sekali lagi, seperti yang telah mereka lakukan secara konsisten sejak pertengahan Agustus," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity Group.

Sejauh tahun ini, harga emas telah naik 21%, mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$ 2.531,60 pada tanggal 20 Agustus. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.

Saat ini, pasar memperkirakan peluang sebesar 67% untuk penurunan suku bunga AS sebesar 25 basis poin pada pertemuan Fed tanggal 17-18 September, dan peluang sebesar 33% untuk penurunan sebesar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Baca Juga: Kontrak Emas Masih Jadi Primadona Pasar di Bursa Komoditas

Harga perak spot menguat 0,07% menjadi US$ 28,42 per ons.

Harga platinum spot turun 0,07% menjadi US$ 942,58 per ons troi dan paladium spot naik 0,06% menjadi US$ 976,72 per ons troi setelah kemarin melonjak 2,75%..

World Platinum Investment Council mengatakan, defisit platinum global pada tahun 2024 akan dua kali lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya karena arus masuk ke dana yang diperdagangkan di bursa dan pembelian emas batangan dalam jumlah besar di China.

"Kami tetap yakin bahwa harga platinum memiliki potensi kenaikan yang cukup besar," kata Commerzbank dalam sebuah catatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati