JAKARTA. Harga emas spot bertengger di level tertinggi sekitar tujuh bulan terakhir. Meningkatnya ketegangan di Ukraina memicu pelaku pasar kembali berburu aset aman (safe haven). Mengacu data Bloomberg, kemarin (14/3) hingga pukul 22.10 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April di Divisi Comex-Nymex melesat hampir 1% dibanding hari sebelumnya menjadi US$ 1.385,9 per ons troi. Ini merupakan harga tertinggi sejak September tahun lalu. Jika dihitung akhir tahun lalu, harga emas sudah melonjak sebesar 15%.Ketegangan politik di Ukraina kembali menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya, Ukraina akan melakukan voting untuk menentukan apakah wilayah Crimea akan tetap menjadi bagian dari Ukraina atau memisahkan diri untuk bergabung dengan Rusia.Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry dan Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov bertemu pada Jumat (14/3) untuk membahas krisis di Ukraina. Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama dan Kanselir Jerman, Angela Merkel sudah memperingkatkan Ukraina dan Rusia, voting pada 16 Maret terkait Crimea tidak memiliki legitimasi internasional. "Emas bisanya diburu pada saat terjadi sentimen risiko. Ketidakpastian terkait Ukraina dan Crimea akan menjadi fokus pasar," ungkap Andrey Kryuchenkov, analis di VTB Capital Plc di London, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (14/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Emas bertengger di level tertinggi 7 bulan
JAKARTA. Harga emas spot bertengger di level tertinggi sekitar tujuh bulan terakhir. Meningkatnya ketegangan di Ukraina memicu pelaku pasar kembali berburu aset aman (safe haven). Mengacu data Bloomberg, kemarin (14/3) hingga pukul 22.10 WIB, emas untuk kontrak pengiriman April di Divisi Comex-Nymex melesat hampir 1% dibanding hari sebelumnya menjadi US$ 1.385,9 per ons troi. Ini merupakan harga tertinggi sejak September tahun lalu. Jika dihitung akhir tahun lalu, harga emas sudah melonjak sebesar 15%.Ketegangan politik di Ukraina kembali menjadi pusat perhatian dunia. Pasalnya, Ukraina akan melakukan voting untuk menentukan apakah wilayah Crimea akan tetap menjadi bagian dari Ukraina atau memisahkan diri untuk bergabung dengan Rusia.Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry dan Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov bertemu pada Jumat (14/3) untuk membahas krisis di Ukraina. Sebelumnya, Presiden AS, Barack Obama dan Kanselir Jerman, Angela Merkel sudah memperingkatkan Ukraina dan Rusia, voting pada 16 Maret terkait Crimea tidak memiliki legitimasi internasional. "Emas bisanya diburu pada saat terjadi sentimen risiko. Ketidakpastian terkait Ukraina dan Crimea akan menjadi fokus pasar," ungkap Andrey Kryuchenkov, analis di VTB Capital Plc di London, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (14/3).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News