Emas bertengger di US$ 1.909 per ons troi, penguatan bulanan terbaik sejak Juli 2020



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas terus menguat pada perdagangan awal pekan ini dan menuju penguatan bulanan terbaik sejak Juli 2020. Hal tersebut didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield US Treasury yang turun di saat tekanan inflasi meningkat. 

Senin (31/5) pukul 10,50 WIB, harga emas spot naik 0,4% ke level US$ 1.909,81 per ons troi. Serupa, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Agustus juga menguat 0,4% menjadi US$ 1.913 per ons troi.

Harga emas kini telah naik hampir 8% sepanjang bulan Mei ini. 


"Emas cukup banyak menarik kekuatannya dari ketakutan inflasi dan beberapa kecenderungan imbal hasil," kata Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management.

"Dolar tetap melemah dan cukup mendukung harga. Kini emas bullish dan mengincar level US$ 2.000 dan sebagian besar orang berpikir itu akan naik cukup tinggi," tambah Innes.

Indeks dolar AS turun 0,1% terhadap para pesaingnya, sementara yield Treasury AS tenor 10 tahun turun menjadi 1,593% pada hari Jumat, mengurangi biaya peluang untuk memegang emas tanpa bunga.

Baca Juga: Harga emas spot bertahan di atas US$ 1.900 per ons troi pada pagi ini (31/5)

Data pada hari Jumat menunjukkan, harga konsumen AS melonjak pada bulan April, dengan ukuran inflasi yang melampaui target 2% dari Federal Reserve. Ini juga membukukan kenaikan tahunan terbesar sejak 1992.

Emas, yang sering digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi, mendapatkan keuntungan dari data terbaru yang menunjukkan kenaikan harga di AS dan Inggris.

Fokus investor pada minggu ini adalah data upah tenaga kerja AS yang akan dirilis pada hari Jumat dengan perkiraan median di 650.000.

"Di sisi teknis, perdagangan bisa di atas US$ 1.915,60 per ons troi dan menandakan dimulainya kembali target US$ 1.950 per ons troi. Sementara level suport emas di US$ 1.875 dan US$ 1.850 per ons troi," jelas Avtar Sandu, Senior Commodities Manager di Phillip Futures sebuah catatan.

Selanjutnya: Jepang mempertimbangkan aturan tes Covid-19 negatif untuk penonton Olimpiade Tokyo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari