KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru pada Selasa (2/9), menembus level US$3.500 per ounce. Reli ini dipicu oleh meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada bulan ini, sehingga mendorong permintaan terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai.
Emas Sentuh US$3.508 per Ounce, Naik 32% Sejak Awal Tahun
Pada pukul 11.25 GMT, harga emas spot naik tipis 0,1% menjadi US$3.480,57 per ounce, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$3.508,50 di awal sesi perdagangan. Sejauh ini, harga emas telah melonjak 32% sepanjang tahun 2025.Pasar Taruhan 90% The Fed Pangkas Suku Bunga
Berdasarkan alat CME FedWatch, para trader kini memperkirakan peluang 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 17 September mendatang. Emas yang tidak memberikan imbal hasil umumnya berkinerja baik di tengah suku bunga rendah, karena biaya peluang untuk menyimpannya menjadi lebih kecil.Faktor Pendorong: Bank Sentral, Dolar Lemah, dan Ketidakpastian Global
Emas telah lama dipandang sebagai aset lindung nilai yang andal terhadap gejolak geopolitik dan ekonomi. Sepanjang 2025, logam mulia ini berulang kali mencetak rekor tertinggi berkat kombinasi faktor berikut:- Pembelian emas oleh bank sentral sebagai bagian dari diversifikasi cadangan devisa.
- Permintaan safe haven di tengah ketidakpastian geopolitik dan kebijakan perdagangan global.
- Pelemahan dolar AS yang membuat emas lebih menarik bagi investor internasional.
Investor Tunggu Data Ketenagakerjaan AS
Investor kini menantikan rilis data ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls AS pada Jumat mendatang. Data ini akan menjadi acuan penting untuk menentukan besaran pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Menurut Hugo Pascal, trader logam mulia di InProved, “Semua indikator—baik fundamental maupun teknikal—masih menunjukkan potensi reli berkelanjutan. Mungkin tidak naik lurus, tetapi pasar kini dalam mode ‘buy the dip’. Emas juga tetap menjadi aset yang tidak berkorelasi langsung dengan saham, properti, maupun kredit.”ETF Emas dan Logam Mulia Lainnya
Minat terhadap emas juga tercermin dari meningkatnya kepemilikan di SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, yang naik 1,01% menjadi 977,68 ton pada Jumat lalu—level tertinggi sejak Agustus 2022. Baca Juga: Emas Cetak Rekor, Harga Saham Emiten Emas Terbang Dalam survei kuartalan Reuters pada Juli, para analis memperkirakan harga emas rata-rata akan berada di US$3.220 per ounce pada 2025, lebih tinggi dibanding proyeksi Januari sebesar US$2.756/oz.- Perak turun 0,4% menjadi US$40,50 per ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak September 2011.
- Platina melemah 0,8% ke US$1.388,22, dan
- Palladium turun 1,3% menjadi US$1.123,14.