KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), komoditas logam mulia seperti emas dan perak tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen safe haven. Logam mulia dianggap tahan terhadap gejolak ekonomi dan isu moneter, yang membuatnya menarik bagi investor yang mencari keamanan.
Kinerja Harga Emas dan Perak
Pada Kamis (15/8), harga emas tercatat di level US$ 2.459 per ons troi, naik 0,41% dalam sehari, 1,18% dalam sepekan, dan 0,56% dalam sebulan. Sementara itu, harga perak berada di level US$ 28,067 per ons troi, naik 1,76% dalam sehari dan 2,32% dalam sepekan, namun mengalami penurunan 3,28% dalam sebulan.
Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX International Berjangka, menjelaskan bahwa meskipun pasar emas sempat mengalami tekanan karena penurunan harapan terhadap pemangkasan suku bunga yang lebih signifikan, emas tetap berpotensi menguat.
Baca Juga: Kinerja Semester I Mentereng, Kinerja TINS Diproyeksikan Positif Pada Tahun Ini Selain itu, indeks S&P 500 yang mencapai level tertinggi baru juga mengurangi permintaan terhadap logam mulia sebagai safe haven. Namun, proyeksi penurunan suku bunga oleh The Fed serta situasi geopolitik yang tidak stabil, seperti potensi konflik antara Iran dan Israel, diperkirakan akan terus mendukung kenaikan harga emas.
Proyeksi Harga
Menurut Sutopo, emas diperkirakan akan diperdagangkan di level US$ 2.400 per ons troi pada akhir kuartal ini, dan mencapai US$ 2.500 per ons troi pada akhir tahun. Untuk perak, ia memproyeksikan harga akan mencapai US$ 28,00 per ons troi pada akhir kuartal ini dan US$ 30,00 per ons troi pada akhir tahun. Wahyu Tribowo Laksono, pengamat komoditas dan Founder Traderindo.com, juga melihat potensi penguatan harga emas dalam jangka menengah dan panjang. Ia memperkirakan harga emas bisa mencapai US$ 2.500 pada akhir tahun, dengan potensi kenaikan lebih lanjut mendekati atau bahkan melampaui US$ 3.000 per ons troi dalam jangka panjang. Untuk perak, ia melihat potensi kenaikan ke level US$ 30 per ons troi pada akhir tahun dan mendekati US$ 40 per ons troi dalam jangka panjang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .