Emas di Asia terhimpit ke level terendah sebulan



SINGAPURA. Harga kontrak emas masih tertekan pada transaksi di pasar Asia pagi ini (20/6). Mengutip situs Bloomberg, pagi tadi, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,6% menjadi US$ 1.343,27 per troy ounce. Ini merupakan level termurah harga emas sejak 20 Mei lalu. Pada pukul 07.43 waktu Singapura, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$ 1.346,35 per troy ounce. Penurunan harga emas terjadi pasca Ben S Bernanke, pimpinan the Federal Reserve, menyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya itu, Bernanke bilang pembelian aset obligasi kemungkinan akan dikurangi nilainya pada akhir tahun ini seiring kian membaiknya ekonomi AS. "Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Prediksi kian membaiknya ekonomi AS menunjukkan adanya penurunan risiko pada perekonomian AS dan memberikan the Fed ruang untuk memperketat kebijakan. Kondisi itu yang akan memperkuat posisi dollar AS. Kombinasi itu menyebabkan harga emas menjadi bearish dan kami memprediksi harga emas masih akan tertekan dalam jangka pendek," jelas James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc. Sekadar mengingatkan, harga emas jatuh ke pasar bearish pada April dengan merosot ke level terendah dalam dua tahun terakhir di posisi US$ 1.321,95 per troy ounce. Salah satu pemicunya adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap emas sebagai lindung nilai atas terjadinya inflasi. Selain itu, terjadi peningkatan pada pasar saham global yang menyebabkan emas semakin ditinggalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie