NEW YORK. Harga kontrak emas dunia rebound setelah menyentuh posisi terendah dalam delapan pekan terakhir di New York, hari ini (2/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,6% menjadi US$ 1.294,30 per troy ounce di Comex, New York. Sebelumnya, pada 7 Agustus lalu, harga emas sempat berada di level US$ 1.276,90 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran cepat di London naik 0,5% menjadi US$ 1.294,12 per troy ounce. Adapun faktor utama yang mengerek laju emas adalah penutupan alias shutdown pemerintah AS dan outlook stimulus AS. Asal tahu saja, penentu kebijakan AS masih harus berjibaku untuk menyepakati kenaikan batasan atas utang AS untuk menghindari default setelah tanggal 17 Oktober mendatang, menyusul penutupan sebagian pemerintahan AS untuk kali pertama dalam 17 tahun terakhir.Penutupan tersebut terjadi setelah DPR dan Senat AS gagal menyetujui anggaran belanja AS untuk tahun keuangan fiskal yang dimulai 1 Oktober kemarin. "Antara pemerintahan AS dan tapering Fed, risiko terhadap pasar terbilang tinggi. Sebagian investor masih mempercayai fungsi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Isu besarnya adalah perdebatan batasan atas utang AS dan keputusan bulanan the Fed," jelas Jordan Eliseo, chief economist Australian Bullion Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Emas di New York rebound terpacu dua isu besar AS
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia rebound setelah menyentuh posisi terendah dalam delapan pekan terakhir di New York, hari ini (2/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 07.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,6% menjadi US$ 1.294,30 per troy ounce di Comex, New York. Sebelumnya, pada 7 Agustus lalu, harga emas sempat berada di level US$ 1.276,90 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran cepat di London naik 0,5% menjadi US$ 1.294,12 per troy ounce. Adapun faktor utama yang mengerek laju emas adalah penutupan alias shutdown pemerintah AS dan outlook stimulus AS. Asal tahu saja, penentu kebijakan AS masih harus berjibaku untuk menyepakati kenaikan batasan atas utang AS untuk menghindari default setelah tanggal 17 Oktober mendatang, menyusul penutupan sebagian pemerintahan AS untuk kali pertama dalam 17 tahun terakhir.Penutupan tersebut terjadi setelah DPR dan Senat AS gagal menyetujui anggaran belanja AS untuk tahun keuangan fiskal yang dimulai 1 Oktober kemarin. "Antara pemerintahan AS dan tapering Fed, risiko terhadap pasar terbilang tinggi. Sebagian investor masih mempercayai fungsi emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi. Isu besarnya adalah perdebatan batasan atas utang AS dan keputusan bulanan the Fed," jelas Jordan Eliseo, chief economist Australian Bullion Co. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News