Emas Diprediksi Melemah, Analis: Bisa Jadi Momentum Beli



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas diperkirakan akan tertekan hingga akhir tahun. Hal ini bisa dimanfaatkan investor sebagai momentum beli.

Melansir Trading Economics, pada Selasa (20/9) pada pukul 18.32 WIB emas spot berada di US$ 1.931,6 per ons troi atau naik 0,03%.

Meski begitu, hingga akhir tahun harga emas diperkirakan akan kembali terkoreksi. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa terkoreksinya harga emas didasari inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi.


Ibrahim memproyeksikan bahkan akhir tahun ini inflasi AS bisa mencapai 4%. "Selain itu juga kondisi ekonomi global yang bermasalah dengan perang dagang AS dan China, serta Rusia dan Ukraina," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/9).

Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi Tipis Pada Perdagangan Rabu (20/9) Pagi

Dengan kondisi itu, ia menilai harga emas bisa menjauh dari level US$ 2.000 per ons troi. Ibrahim memperkirakan harga emas di pasar spot berada pada level berada di US$ 1.850 per ons troi dan emas Antam pada kisaran Rp 980.000 per gram.

Namun demikian, Ibrahim menilai investor bisa memanfaatkan pelemahan harga emas sebagai momentum beli. Menurutnya, emas masih akan terus menjadi instrumen investasi yang menarik lantaran jangka waktunya tidak sebentar.

"Investasi logam mulia itu jangka 3 tahun-5 tahun sehingga masih ada potensi untuk kembali melaju," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari