KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi ekonomi dan geopolitik diperkirakan akan mendorong harga komoditas logam mulia berada dalam tren positif. Emas diproyeksi akan terus bergerak naik, tetapi perak diperkirakan masih akan ada tekanan yang membayangi. Melansir Trading Economics pada Kamis (15/5) pukul 15.52 WIB, harga emas berada di level US$ 2.455 per ons troi. Angka itu naik 0,27% dalam sehari, kemudian naik 1,04% dalam sepekan, dan naik 0,41% dalam sebulan. Untuk harga perak berada di level US$ 28.054, naik 1,7% dalam sehari, dan naik 2,2% dalam sepekan namun terkoreksi 3,41% dalam sebulan.
Analis Pasar Mata Uang, Lukman Leong menproyeksi harga logam mulia akan bergerak dalam tren yang positif. Untuk emas, walaupun sempat terkoreksi tajam pada minggu lalu karena likuidasi besar investor, harganya telah rebound dan kembali mendekati harga rekor. "Prospeknya masih bagus walau dari waktu ke waktu, data ekonomi yang mempengaruhi kebijakan suku bunga ke depan terutama The Fed masih akan memberikan fluktuasi pada harga," kata Lukman kepada KONTAN, (15/8). Baca Juga: Harga Emas Spot Stabil Karena Harapan Pemotongan Suku Bunga The Fed Berkurang Selain itu situasi di Timur Tengah yang belakangan memanas semakin mendukung harga emas. Lukman menjelaskan, Bank Sentral akan mengakumulasi emas untuk diversifikasi cadangan devisa. Dari sisi investor institusi, mereka juga akan melakukan hal yang sama untuk melindungi aset. Kemudian dari sisi investor ritel akan mengakumulasi emas karena mengikuti tren global.