Emas Diproyeksi Solid di Kisaran US$ 2.300, Walau Suku Bunga Tetap Tinggi



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga emas diproyeksi masih solid di tengah berlanjutnya kebijakan suku bunga tinggi Federal Reserve. Permintaan dari bank sentral dan sentimen konflik geopolitik menjadi pendukung kenaikan harga logam mulia.

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin mencermati, harga emas sejak bulan April tahun ini sampai sekarang masih bergerak dalam zona US$ 2.280 per ons troi-US$ 2.440 per ons troi. Solidnya harga emas tersebut dipengaruhi oleh isu geopolitik dan juga isu prospek suku bunga The Fed.

“Kendati suku bunga The Fed dikabarkan hanya satu kali pemangkasan tahun ini, terlebih lagi terjadi di akhir tahun, harga emas masih kokoh pada area US$ 2.300,” ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Kamis (13/6).


Nanang menambahkan, bertahannya harga emas juga dipengaruhi oleh adanya perlambatan dari beberapa sektor di Amerika Serikat, terutama inflasi yang tengah menurun, sektor manufaktur PMI dan angka pengangguran yang kini berada pada 4%. Sentimen itu telah memengaruhi pergerakan indeks dolar AS yang bergerak stabil pada 104,00- 105,70.

Baca Juga: Harga Emas Turun Setelah Sinyal Satu Kali Penurunan Suku Bunga The Fed Tahun Ini

Di samping itu, harga emas batangan di pasar dunia sudah mencatat kenaikan sekitar 12% di sepanjang tahun ini. Kenaikan emas sebagian didukung oleh permintaan yang tinggi dari bank sentral terutama China dan permintaan investor ritel.

Asal tahu saja, bank sentral China PBoC memborong emas sebanyak 224,88 ton pada 2023. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan 62,2 ton pada tahun 2022.

Menurut Nanang, pergerakan harga emas ke depan sepertinya akan dipengaruhi bagaimana arah kebijakan Fed, apakah benar hanya melakukan satu kali pemangkasan atau bisa lebih dari satu kali. Keputusan suku bunga tersebut nantinya akan tergantung bagaimana perkembangan situasional katalis dari Amerika.

Seperti diketahui, The Fed kembali mempertahankan suku bunga di level 5,25%-5,50% pada pertemuan FOMC, Rabu (12/6) waktu setempat. Bank sentral AS juga mengisyaratkan pemangkasan suku bunga menjadi satu kali saja dengan besaran 25 bps.

Baca Juga: Naik Lagi, Simak Daftar Lengkap Harga Emas Antam untuk Siang Ini (13/6)

“Bila potensi pemangkasan suku bunga lebih dari satu kali, maka ruang kenaikan masih tetap terbuka terutama mendekati area tertingginya atau all time high di US$ 2.449,” jelas Nanang.

Terlepas dari itu, perhatikan kondisi geopolitik yang belakangan ini turut memberi andil besar atas kenaikan harga emas sebagai lindung nilai (safe haven). Apabila konflik kembali memanas di wilayah Timur Tengah atau Eropa timur, maka emas masih sulit koreksi di bawah US$ 2.200.

Dengan berbagai pertimbangan tersebut, Nanang memproyeksi harga emas di akhir tahun 2024 masih akan bertahan di harga saat ini pada rentang harga US$ 2.270 per ons troi-US$ 2.440 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati