Emas global jatuh, emas Antam terbang



JAKARTA. Di tengah tekanan harga emas global, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) justru terus berkilau. Pergerakan harga emas batangan didorong depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Mengutip Bloomberg, Rabu (30/9) pukul 14.29 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di bursa Commodity Exchange melemah 0,2% menjadi US$ 1.123,3 per ons troi.

Selama sepekan, harga emas merosot 0,7%. Sedangkan harga emas Antam dikutip dari www.logammulia.com, Rabu (30/9) turun Rp 1.000 atau 0,17% dari hari sebelumnya ke Rp 580.000 per gram. Sebulan terakhir, harga emas batangan telah melambung 4,1%. Pekan lalu, harga emas batangan sempat menyentuh Rp 586.000 per gram atau level tertinggi sejak 2012. Sementara harga buyback kemarin senilai Rp 504.000 per gram.

Deddy Yusuf Siregar, Research and Analyst PT Fortis Asia Futures, mengatakan, harga emas Antam saat ini tidak lagi sejalan dengan pergerakan harga emas global. Tapi, lebih dipengaruhi pelemahan kurs rupiah terhadap USD. Nilai tukar rupiah terus melemah akibat spekulasi kenaikan suku bunga The Fed.


"Investor memburu dollar AS dan emas Antam sebagai aset lindung nilai," ujar Deddy. Selain itu, stok emas China per Agustus 2015 naik 1% dibanding bulan sebelumnya menjadi 54,45 juta ton. “Kenaikan stok emas menunjukkan kenaikan permintaan,” ungkap Deddy.

Ia memprediksi, harga emas Antam bisa menembus Rp 600.000 per gram di akhir tahun ini. Harga spekulasi Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, menilai, kenaikan harga emas memang didukung pelemahan rupiah.

Namun berbagai kebijakan pemerintah berpotensi meningkatkan nilai tukar rupiah di masa mendatang. Harga emas global yang juga menjadi faktor penentu harga emas Antam, kerap memberikan efek bertolak belakang. Lihat saja, harga emas batangan tetap naik, meski harga emas global turun. Ini akibat pelemahan rupiah.

Sebaliknya, jika rupiah menguat, harga emas batangan bisa tetap naik, asalkan harga emas global menguat. Meski demikian, pengaruh harga emas global dan nilai tukar rupiah pada emas batangan sulit ditebak. Oleh karena itu Tonny menyarankan, agar investor menjauhi investasi emas Antam. Ia menyebutkan, dengan menghitung harga emas internasional dan rupiah, harga emas Antam seharusnya tidak setinggi saat ini. "Artinya, harga emas Antam saat ini merupakan harga spekulasi,” imbuh Tonny.

Selain itu, harga pembelian dan harga buyback emas Antam memiliki selisih cukup besar. Meski harga pembelian terus naik, kenaikan harga buyback tidak siginifikan. Jika ingin berinvestasi emas, Tonny lebih menyarankan emas fisik Loco London yang pergerakan harganya lebih terukur.

Tonny memprediksi, harga emas Antam hingga akhir tahun nanti sekitar Rp 580.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie