JAKARTA. Kilau emas kembali bersinar. Data PMI manufaktur Cina yang mengecewakan dan tidak sebagus prediksi membuat para pelaku pasar kembali menananmkan asetnya dalam bentuk emas. Permintaan pun meningkat yang pada akhirnya berhasil mendorong harga emas menguat. Di Bursa Comex sampai dengan Jumat (24/1) pukul 17.00 pekan lalu, harga emas untuk kontrak pengiriman April nanti mampu menguat 0,15% menjadi US$ 1.264,50 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Bahkan, dalam pergerakan Jumat lalu, emas sempat menyentuh level US$ 1.273,20 per ons yang merupakan level tertinggi untuk kontrak aktif sejak 20 November. Emas juga tercatat berhasl menguat sebesar 1,81% dalam empat sesi perdagangan terakhir. Sedangkan bila dihitung sejak awal tahun, emas telah berhasil mempertahankan penguatan dengan kenaikan sebesar 3,14%. Padahal tahun lalu, emas melemah hingga 28% yang merupakan rekor terendah sejak 1981. Kontrak berjangka emas berhasil terus melanjutkan rally terlama sepanjang seminggu dalam 16 bulan terakhir karena harga emas yang sudah cukup murah memicu investor untuk kembali melirik emas sebagai produk investasi alternatif yang membuat permintaanya meningkat. Selain itu, perkiraan adanya pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi Cina sejak data manufaktur PMI menurun membuat para investor memindahkan asetnya ke emas. Emas pun kembali dipandang sebagai safe-haven, setelah pada tahun lalu, tidak lagi dilirik sebagai aset yang mengutungkan karena harganya yang terus menurun.
Emas kembali menjadi safe haven
JAKARTA. Kilau emas kembali bersinar. Data PMI manufaktur Cina yang mengecewakan dan tidak sebagus prediksi membuat para pelaku pasar kembali menananmkan asetnya dalam bentuk emas. Permintaan pun meningkat yang pada akhirnya berhasil mendorong harga emas menguat. Di Bursa Comex sampai dengan Jumat (24/1) pukul 17.00 pekan lalu, harga emas untuk kontrak pengiriman April nanti mampu menguat 0,15% menjadi US$ 1.264,50 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Bahkan, dalam pergerakan Jumat lalu, emas sempat menyentuh level US$ 1.273,20 per ons yang merupakan level tertinggi untuk kontrak aktif sejak 20 November. Emas juga tercatat berhasl menguat sebesar 1,81% dalam empat sesi perdagangan terakhir. Sedangkan bila dihitung sejak awal tahun, emas telah berhasil mempertahankan penguatan dengan kenaikan sebesar 3,14%. Padahal tahun lalu, emas melemah hingga 28% yang merupakan rekor terendah sejak 1981. Kontrak berjangka emas berhasil terus melanjutkan rally terlama sepanjang seminggu dalam 16 bulan terakhir karena harga emas yang sudah cukup murah memicu investor untuk kembali melirik emas sebagai produk investasi alternatif yang membuat permintaanya meningkat. Selain itu, perkiraan adanya pelambatan dalam pertumbuhan ekonomi Cina sejak data manufaktur PMI menurun membuat para investor memindahkan asetnya ke emas. Emas pun kembali dipandang sebagai safe-haven, setelah pada tahun lalu, tidak lagi dilirik sebagai aset yang mengutungkan karena harganya yang terus menurun.