Emas masih bercokol di bawah US$ 1.300 per ounce



SINGAPURA. Emas kembali bergerak di bawah US$ 1.300 per ounce setelah adanya spekulasi Federal Reserve akan melanjutkan pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat ini.

Harga emas untuk pengiriman segera diperdagangkan di harga US$ 1.295,69 per ounce pada pukul 8:50 waktu Singapura, Selasa (29/4). Menurut hitungan Bloomberg, harga emas bulan ini lebih tinggi 0,9% setelah turun 3,2% di bulan Maret.

menurut survei Bloomberg, Bank sentral AS alias Fed diproyeksikan melanjutkan pengurangan stimulus moneter berupa penguran pembelian obligasi senilai US$ 10 miliar menjadi US$ 45 miliar.


"Sementara itu ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih menjadi pendorong harga emas dalam waktu dekat, namun kebijakan Fed akan menjadi fokus pekan ini," kata Sun Yonggang, analis ekonomi makro Everbright Futures Co di Shanghai.

Harga emas telah naik 7,8% tahun ini menyusul adanya ketegangan di Ukraina yang memicu naiknya permintaan emas. Sementara itu, AS dan Uni Eropa meningkatkan sanksi terhadap Rusia kemarin. Sementara itu, Interfax melaporkan, ada pasukan Rusia melakukan latihan di dekat perbatasan Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri