Emas masih dibayangi sentimen negatif



JAKARTA. Walaupun mencatatkan penguatan, harga emas masih dibayangi sentimen negatif. Pernyataan dovish terkait rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang disampaikan Gubernur The Fed Janet Yellen, tidak akan mampu bertahan di tengah perbaikan kondisi ekonomi global.

“Rencana kenaikan suku bunga bank sentral lainnya bisa menghadang penguatan harga emas,” ujar Agus Chandra, analis PT Monex Investindo Futures, Kamis (14/7).

Salah satu yang sudah memastikan diri mengerek suku bunganya adalah Bank of Canada (BoC). Setelah tujuh tahun terakhir mempertahankan suku bunga acuannya, kini Bank Sentral Kanada memutuskan menaikkan suku bunga dari 0,5% menjadi 0,75%.


Kata Agus, kalau hal ini benar-benar diikuti oleh Bank Sentral lainnya, harga emas akan kembali terpuruk. Apalagi belakangan beberapa pejabat dari Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga kerap menyampaikan pernyataan bernada hawkish terkait rencana kenaikan suku bunga.

Di lain pihak, Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoin Futures menambahkan, sentimen negatif kemungkinan juga bisa datang dari India. Penerapan biaya impor emas yang tinggi di sana diperkirakan bisa menekan permintaan komoditas emas.

“Dalam kebijakan baru itu, emas termasuk kategori barang mewah yang dikenakan biaya cukup tinggi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini