KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas dan perak sama-sama diperdagangkan melemah di perdagangan terakhir tahun 2025. Namun, kedua logam mulia tersebut berada di jalur untuk mencapai tonggak sejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan harga logam mulia lainnya juga mencatatkan kenaikan yang mengesankan. Rabu (31/12/2025) pukul 08.15 WIB, harga emas spot turun 0,3% menjadi US$ 4.334,20 per ons troi, setelah mencapai rekor tertinggi $4.549,71 pada hari Jumat (26/12/2025). Sejalan, harga emas kontrak berjangka untuk pengiriman Februari 2026 turun 1% menjadi US$ 4.346,5 per ons troi.
Koreksi emas terjadi setelah dolar AS naik ke level tertinggi lebih dari seminggu pada sesi sebelumnya. Membuat emas batangan yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Bergerak Datar, Saham Tambang Imbangi Koreksi Sektor Keuangan Emas batangan telah mengalami reli luar biasa pada tahun 2025, setelah naik 66% sejauh ini, yang tampaknya akan menjadi kenaikan tahunan terbesar sejak tahun 1979, tahun revolusi Iran. Pemotongan suku bunga dan spekulasi pelonggaran lebih lanjut oleh Federal Reserve, konflik geopolitik, permintaan yang kuat dari bank sentral, dan peningkatan kepemilikan dalam dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) telah memicu reli emas tahun ini. Federal Reserve (The Fed) setuju untuk memangkas suku bunga pada pertemuan Desember lalu hanya setelah debat yang sangat mendalam tentang risiko yang dihadapi ekonomi AS saat ini, menurut risalah sesi dua hari terakhir. The Fed akan bertemu lagi pada tanggal 27-28 Januari, dengan investor saat ini memperkirakan suku bunga akan tetap tidak berubah. Di mana, emas yang merupakan aset yang tidak menghasilkan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah. Di saat yang sama, harga perak spot turun 2,7% menjadi US$ 74,41 per ons, setelah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar usai tembus ke US$ 83,62 pada hari Senin (29/12/2025). Alhasil, perak telah naik 157% sejak awal tahun, jauh melampaui emas, dan siap untuk mencatat tahun terbaik yang pernah ada. Logam mulia ini menembus beberapa tonggak penting untuk pertama kalinya, didorong oleh penetapannya sebagai mineral penting AS, kendala pasokan, dan persediaan yang rendah di tengah meningkatnya permintaan industri dan investasi.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Melemah Tipis: Imbas Konflik Rusia-Ukraina & Timur Tengah Sementara, harga platinum spot turun 3,4% menjadi US$ 2.123,55 per ons troi, setelah naik ke level tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 2.478,50 per ons troi pada hari Senin, dan juga diperkirakan akan mencatat tahun terbaiknya, dengan kenaikan 135%.
Kenaikan harga platinum dipicu oleh perubahan kebijakan Uni Eropa terkait larangan mesin pembakaran internal pada tahun 2035, latar belakang pasokan yang ketat, dan meningkatnya permintaan investasi untuk logam mulia. Harga Palladium turun 1,6% menjadi US$ 1.584,67 per ons troi, dan diperkirakan akan menutup tahun dengan kenaikan 74%, kinerja terbaiknya dalam hampir 15 tahun.