Emas mendaki pasca data inflasi AS dirilis



NEW YORK. Harga kontrak emas dunia ditutup mendaki pada akhir pekan kemarin (17/4). Berdasarkan data Reuters, harga emas di pasar spot ditutup naik 0,6% menjadi US$ 1.204 per troy ounce. Pada transaksi sebelumnya, harga emas ini sempat menyentuh level US$ 1.207,60 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni ditutup pada posisi US$ 1.203,10 per troy ounce. Itu berarti, terjadi kenaikan sebesar US$ 5,10 dibanding posisi hari sebelumnya.

Kenaikan harga emas terjadi setelah data indeks harga konsumen AS pada Maret lalu menanjak. Hal ini kembali memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda kenaikan pertama suku bunga dalam satu dekade terakhir.


Seperti yang diketahui, pergerakan harga emas sangat sensitif terhadap kebijakan moneter AS. Pasalnya, kenaikan suku bunga akan mengerek posisi dollar dan menekan emas.

"Meski jika suku bunga kembali ditekan, pelaku pasar masih melihat suku bunga akan naik. Dan saya yakin hal itu menjadi sentimen negatif bagi emas. Penundaan kenaikan suku bunga mungkin akan memberikan emas ruang untuk bergerak naik. Namun, dalam jangka panjang, kami yakin tren emas masih turun," urai Julius Baer Commodity Analyst Warren Kreyzig.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie