Emas mengkilap di tengah konflik Yaman



CHICAGO. Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena ketidakpastian yang dipicu oleh serangan udara di Yaman mendorong investor beralih ke aset-aset "safe haven".

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 7,8 dollar AS, atau 0,65 %, menjadi menetap di 1.204,80 dollar AS per ounce.

Ketegangan meningkat di Timur Tengah setelah Arab Saudi dan sekutu Teluk Arab-nya memulai operasi militer di Yaman.


Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, dan Qatar mengatakan Kamis, mereka telah memutuskan untuk bertindak melindungi Yaman terhadap "agresi" oleh milisi Houthi, menurut pernyataan bersama.

Namun demikian, dollar mengurangi penyerbuan investor terhadap emas, karena indeks dollar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, naik didukung laporan pekerjaan yang positif.

Emas dan dollar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dollar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dollar menjadi lebih mahal bagi investor.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Kamis, klaim pengangguran awal turun tajam selama pekan yang berakhir 21 Maret sebesar 9.000, menjadi 282.000. Ini menempatkan tekanan pada emas karena laporan itu sedikit lebih baik dari yang diharapkan. Namun, para analis mengingatkan bahwa hal itu tidak mungkin akan mempengaruhi laporan pekerjaan reguler akhir bulan ini.

Perak untuk pengiriman Mei naik 14 sen, atau 0,82 %, menjadi ditutup pada 17,14 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,5 dollar AS, atau 0,65 %, menjadi ditutup pada 1.154,00 dollar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto