Emas menguat karena kenaikan bunga The Fed tak agresif



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Emas spot menuju kenaikan terbesar dalam lima pekan. Komoditas logam mulia menguat setelah The Federal Reserves memperkirakan kenaikan suku bunga hanya sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini. Hal itu memudarkan kekhawatiran akan kenaikan yang agresif pada tahun ini.

Mengutip Bloomberg, harga emas untuk pengiriman segera naik 1,3% menjadi US$ 1.327,8 per troi ons pada pukul 14.48 di New York. Harga penutupan itu menandai kenaikan terbesar sejak 14 Februari lalu.

Pada Rabu (21/3) waktu setempat, The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin setelah menggelar pertemuan dua hari. Bank sentral juga meramalkan arah kenaikan yang lebih curam pada 2019 dan 2010, dengan alasan peningkatan prospek ekonomi.


Proyeksi suku bunga jangka pendek memberikan sokongan pada emas. Logam mulia telah berjuang mempertahankan penguatan pada tahun ini, di tengah perbaikan ekonomi dan sinyal inflasi yang memacu ekspektasi pengetatan moneter yang lebih cepat pada 2018. Sebab, tingkat bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik emas, karena tidak menghasilkan yield.

"Pedagang berekspektasi kenaikan suku bunga keempat pada tahun ini tidak terwujud. Itu sebabnya harga emas cukup kuat," kata Trey Reik, manajer portofolio di Sprott Inc, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (22/3).

Dalam pertemuan The Fed, pembuat kebijakan sejatinya berbeda pandangan. Tujuh pejabat memproyeksikan setidaknya empat kali kenaikan suku bunga akan sesuai untuk tahun ini. Namun, delapan pejabat lainnya memperkirakan kenaikan tiga kali atau kurang akan lebih tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini