JAKARTA. Pertemuan dua hari Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 23-24 Oktober, membuat harga emas bergerak volatil.

Harga kontrak emas untuk pengiriman Desember 2012, Rabu (24/10), di Bursa Comex, sempat berada di posisi US$ 1.711,50 per ons troi pada pukul 13.30 WIB. Di sore hari, harga emas kembali turun menjadi US$ 1.709,50 per ons troi. Harga itu masih menguat tipis dari harga sehari sebelumnya di US$ 1.709,40 per ons troi.

Head of Research and Analysis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, melihat, Purchasing Managers Index (PMI) Jerman dan Perancis berada di bawah prediksi. “Itu menjadi sentimen negatif untuk pergerakan harga emas,” ujar dia.

Mengusahakan Hunian Hijau Bagi Generasi Muda Indonesia

Sejumlah sentimen negatif masih akan menekan harga emas dalam waktu dekat. Para pemodal masih menunggu pernyataan Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, soal krisis ekonomi di Uni Eropa (EU) yang tak kunjung rampung. Pelaku pasar masih akan akan melihat apakah program pembelian obligasi bertajuk Outright Monetery Transactions (OMT) yang dicanangkan ECB, bakal mampu mengatasi krisis utang di benua biru itu.

Cenderung bearish

Namun sejumlah faktor dari regional bisa menjadi katalis. Di antaranya, indeks PMI China bulan ini yang meningkat menjadi 49,1 dari 47,80 di September. Selain itu, ada harapan peningkatan permintaan emas dari India menjelang festival Diwali di akhir tahun ini. "Apalagi mata uang rupee sedang menguat," ujar Ibrahim, Analis Harvest Futures International.

Impor emas India meningkat dalam tiga bulan ini hingga Desember. "Kenaikan permintaan terjadi untuk investasi dan pembuatan perhiasan sebelum festival terbesar di India," ujar Bachhraj Bamalda, Chairman All India Gems and Jewellery Trade Federation kepada Bloomberg.

Ibrahim berpendapat, harga emas bisa terdongkrak oleh  data Produk Domestik Bruto (PDB) China di kuartal-III yang membaik. Proyeksi Ibrahim, PDB China di kuartal-IV bisa menyentuh angka 7,4% - 7,6%.

Jika prediksi tersebut benar, Ibrahim memproyeksikan harga emas bisa tembus ke level US$ 1.820 per ons troi pada akhir tahun ini.

Secara teknikal, Ariston melihat, moving average convergence-divergence (MACD) dan stochastic masih menunjukkan potensi bearish. Prediksi Ariston, pergerakan harga emas selama sepekan cenderung bearish di rentang US$ 1.690 – US$ 1.733 per ons troi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News