Emas menunggu keputusan The Fed



JAKARTA. Harga emas dunia terus merosot dalam sepekan terakhir. Spekulasi pemangkasan stimulus moneter oleh Federal Reserve (The Fed) seiring dengan membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) membuat harga si kuning ini loyo.

Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2013, Jumat (13/9), terkoreksi 1,65% menjadi US$ 1.308,6 per ons troi dibandingkan dengan harga sehari sebelumnya. Harga ini merupakan yang terendah sejak 21 Juni 2013. Dalam sepekan, harga emas telah turun sebesar 5,61%.

Selain itu, krisis geopolitik di Suriah yang sedikit mereda membuat harga emas kembali turun. Sebelumnya, harga emas meningkat karena investor beralih pada instrumen ini sebagai aset lindung atau safe haven ketika AS berencana melakukan invasi ke Suriah.


Keprihatinan atas Suriah tampaknya mereda. Sentimen berikutnya adalah menunggu keputusan The Fed terkait kebijakan stimulus moneter. "The Fed akan mulai memangkas, namun besarannya hanya sekitar US$ 10 miliar," prediksi Channing Smith, analis Capital Advisors Inc kepada Bloomberg.

Analis PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan, spekulasi pasar cukup kuat bahwa The Fed akan memangkas stimulus moneter. Akibatnya, harga emas jatuh selama beberapa hari terakhir. Harga emas masih berpotensi untuk koreksi hingga rilis dari keputusan The Fed pada 19 September.

Untuk itu, Suluh menganjurkan agar investor yang berencana mengoleksi emas batangan menunggu hingga Rabu mendatang. Sebab, harga emas masih bisa melanjutkan koreksi. Namun, jika The Fed ternyata tetap mempertahankan stimulus moneter di AS, maka ada potensi harga emas akan kembali menguat.

Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan,  investor cenderung lebih menunggu keputusan The Fed, ketimbang data Amerika.Dari segi teknikal, Suluh memproyeksikan, harga emas berpotensi koreksi. Indikator candlestick telah menembus moving average (MA) 100 dan secara tren sampai akhir bulan bertahan di MA 100, yang menunjukkan tren koreksi alias bearish. Posisi  indikator relative strength index (RSI) berada di 27%, berpotensi untuk naik tapi bisa jadi bertahan di posisi itu. Sementara, indikator stochastic berada di posisi 31% mengarah ke bawah.

"Sebenarnya potensi bearish sudah maksimum, tapi tergantung fundamental dan kemungkinan besar potensi koreksi masih bisa," kata Suluh. Dalam sepekan, Suluh memproyeksikan, harga emas di pasar spot berada di kisaran US$ 1.300-US$ 1.345 per ons troi. Ariston menghitung, harga emas bergerak konsolidasi dalam sepekan ini di rentang harga US$ 1.290-US$ 1.300 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini