Emas naik tipis awal pekan ini, berikut sentimen penggeraknya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas naik tipis pada perdagangan Senin (11/11) pagi. Beragam sinyal dari perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dan China membuat pasar bersikap hati-hati. Meski data pabrik China yang mengecewakan memberikan dukungan untuk logam mulia ini.

Mengutip Bloomberg, pukul 08.49 WIB, emas pasar spot ke level US$ 1.463,32 per ons troi atau menguat 0,30%. Setelah menyentuh level terendah tiga bulan di sesi sebelumnya.

Baca Juga: Setelah didera penurunan mingguan terdalam, emas rebound US$ 1.463,32 per ons troi


Senada, emas berjangka pengiriman Desember 2019 ke level US$ 1.464,20 per ons troi atau menguat 0,09%.

Berikut sentimen penggerak hari ini:

- Pembicaraan perdagangan dengan China berjalan "dengan sangat baik," kata Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu, tetapi AS hanya akan membuat kesepakatan dengan Beijing jika itu adalah kesepakatan yang tepat untuk Amerika.

- Meskipun perang perdagangan China-AS dapat sedikit mereda, konflik yang lebih luas antara dua ekonomi terbesar dunia akan terus berlanjut, ujar Lou Jiwei, seorang mantan menteri keuangan China.

- Perang perdagangan telah mengguncang pasar keuangan dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global, mendorong logam mulia naik lebih 14% tahun ini.

Baca Juga: Apa yang terjadi di market global pekan lalu? Simak rangkumannya

- Amerika Serikat dan China telah sepakat untuk menurunkan tarif barang satu sama lain sebagai bagian dari fase pertama dari perjanjian perdagangan, tetapi Trump kemudian membantah perjanjian tersebut.

- Indeks harga produsen China (producer price index/PPI), dipandang sebagai indikator utama dari profitabilitas perusahaan, turun 1,6% pada Oktober dari tahun sebelumnya, penurunan tertajam sejak Juli 2016, rilis data Biro Statistik Nasional (NBS), melampaui ekspektasi analis terkontraksi 1,5%.

- Saham Asia naik tipis pada hari Senin, setelah optimisme seputar pembicaraan perdagangan dengan China, meskipun tetap ada ketidakpastian apakah kesepakatan akan ditandatangani tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto