AMBON. Hasil kekayaan alam berupa emas di sekitar Gunung Botak, Kabupaten Buru, selama ini lebih dominan dinikmati penambang dari luar daerah, bukannya membawa keuntungan ekonomi bagi warga sekitar. "Belasan hingga puluhan ribu orang datang dari berbagai penjuru nusantara ke Gunung Botak untuk mencari emas, membuka lapak makanan dan bahan pokok maupun menjadi tukang pikul barang atau disebut kancil," kata tokoh adat masyarakat Buru, Ibrahim Wael di Ambon, Rabu (15/6). Selama aksi penambangan emas tanpa izin berlangsung, para penambang ini datang dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, maupun Pulau Ambon dan sekitarnya.
Emas Pulau Buru dinikmati penambang luar daerah
AMBON. Hasil kekayaan alam berupa emas di sekitar Gunung Botak, Kabupaten Buru, selama ini lebih dominan dinikmati penambang dari luar daerah, bukannya membawa keuntungan ekonomi bagi warga sekitar. "Belasan hingga puluhan ribu orang datang dari berbagai penjuru nusantara ke Gunung Botak untuk mencari emas, membuka lapak makanan dan bahan pokok maupun menjadi tukang pikul barang atau disebut kancil," kata tokoh adat masyarakat Buru, Ibrahim Wael di Ambon, Rabu (15/6). Selama aksi penambangan emas tanpa izin berlangsung, para penambang ini datang dari Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, maupun Pulau Ambon dan sekitarnya.