KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas melonjak lebih dari 2% di awal pekan ini didorong oleh penurunan dolar AS dan imbal hasil obligasi, karena posisi terendah baru-baru ini memikat investor dan juga memicu reli perak yang berpotensi menjadi hari terbaiknya sejak akhir 2008. Senin (3/10), harga emas gold ditutup melonjak 2,4% ke US$ 1.699,89 per ons troi, yang menjadi kenaikan harian terbesar sejak 8 Maret. Setali tiga uang, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2022 ditutup melesat 1,8% ke US$ 1.702 per ons troi.
Pada sesi kali ini, harga perak spot juga ditutup melonjak 8,8% ke US$ 20,70 per ons troi, tertinggi sejak pertengahan Agustus. "Untuk seluruh September, semuanya mengambil risiko dan
over-sold," kata Michael Matousek,
Head Trader di U.S. Global Investors. Sekarang orang mencari peluang, terutama pemegang non jangka panjang dari logam ini, yang membeli dips dan menjual reli, tambahnya.
Baca Juga: Menimbang Instrumen Investasi yang Berikan Imbal Hasil Maksimal Saat Inflasi Tinggi Penguatan dolar AS mereda, membantu permintaan emas batangan yang diperdagangkan dalam
the greenback di antara pembeli luar negeri. Sejalan, imbal hasil US Treasury tenor acuan 10-tahun turun ke level terendah lebih dari satu minggu, mendukung permintaan emas dengan imbal hasil nol. Mundurnya mata uang
safe-haven telah memberi emas sedikit kelonggaran, dengan harga emas batangan melakukan pemulihan mini sejak meluncur ke level terendah sejak April 2020 pekan lalu.
Emas telah menemukan dukungan karena baru-baru ini menurun kurang dari pasar secara keseluruhan, kata Matousek, menambahkan ada beberapa pelaku pasar sekarang berpikir Federal Reserve AS mungkin mengurangi kenaikan suku bunga, yang akan mendukung emas. Mendukung permintaan
safe-haven untuk logam, aktivitas manufaktur AS tumbuh pada laju paling lambat dalam hampir 2,5 tahun pada bulan September, kemungkinan karena kenaikan suku bunga untuk menjinakkan inflasi mendinginkan permintaan barang. "Anda harus melihat penutupan kembali di atas US$ 1.700 untuk membuat bull (emas) bangkit kembali sedikit, dan bahkan itu, benar-benar tidak banyak mengubah postur teknis... kontrol teknis yang kuat," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari