KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas sempat menembus level tertinggi lima pekan di US$ 1.355,70 ons troi pada Jumat lalu. Sejumlah sentimen positif sukses menyokong harga emas. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak berimbas terhadap pergerakan harga emas. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, pemicu utama penguatan emas pada akhir pekan lalu adalah kebijakan Presiden AS Donald Trump yang membidik pajak impor senilai US$ 60 miliar dari China untuk baja, aluminium dan produk elektronik. Menurutnya, kekhawatiran terjadinya perang dagang meningkatkan kondisi ketidakpastian. “Kalau terjadi ketidakpastian investor pasti lari ke aset lindung nilai,” ungkapnya, Senin (26/3).
Emas sempat bertengger di level tertinggi lima pekan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas sempat menembus level tertinggi lima pekan di US$ 1.355,70 ons troi pada Jumat lalu. Sejumlah sentimen positif sukses menyokong harga emas. Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tidak berimbas terhadap pergerakan harga emas. Deddy Yusuf Siregar, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, pemicu utama penguatan emas pada akhir pekan lalu adalah kebijakan Presiden AS Donald Trump yang membidik pajak impor senilai US$ 60 miliar dari China untuk baja, aluminium dan produk elektronik. Menurutnya, kekhawatiran terjadinya perang dagang meningkatkan kondisi ketidakpastian. “Kalau terjadi ketidakpastian investor pasti lari ke aset lindung nilai,” ungkapnya, Senin (26/3).