Emas spot turun 0,25%, WHO meredam kekhawatiran global akan virus corona



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun tipis pada perdagangan Jumat (24/1). Tekanan datang dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan investor kembali melirik ke aset berisiko setelah WHO (World Health Organisation) meredam kekhawatiran global akan wabah virus corona.

Melansir Bloomberg, pukul 20.43 WIB, emas pasar spot ke level US$ 1.559,09 per ons troi atau turun 0,25%. Tetap bertahan di level psikologis US$ 1.550, disokong prospek kebijakan moneter secara global.

Baca Juga: Bursa saham Eropa dibuka menghijau meskipun ada kekhawatiran bahaya virus corona


Sementara, emas berjangka pengiriman April 2020 ke level US$ 1.564,90 per ons troi atau turun 0,43%

"Harga emas menghadapi tantangan pasar saham dan dolar yang lebih kuat tetapi tidak mungkin turun di bawah US$ 1.520 karena masih ada ketidakpastian geo-politik," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen dilansir dari Reuters.

Asal tahu, pasar saham Eropa menguat setelah WHO menetapkan wabah corona sebagai keadaan darurat bagi China tetapi belum secara global.

Baca Juga: Memasuki tahun Tikus Logam, berikut saham-saham yang bisa dicermati

Namun, penyebaran virus menjelang Tahun Baru Imlek, periode puncak perjalanan dan permintaan emas di China, membuat kekhawatiran investor meningkat.

Selain itu, dolar melayang mendekati level tertinggi lebih dari satu setengah bulan terhadap sekeranjang mata uang, membuat emas menjadi mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot tergelincir menjadi US$ 1.558,84 per ons troi

"Dengan lingkungan suku bunga rendah, risiko geopolitik dan ketidakpastian seperti impeachment Presiden AS, kondisi masih cukup kondusif untuk emas naik lebih lanjut," kata analis ANZ Daniel Hynes.

Sebagai informasi, Bank Sentral Eropa (ECB) membiarkan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis (23/1), kini investor menanti pertemuan pertama Federal Reserve AS (FOMC) tahun ini yang dijadwalkan pada 28-29 Januari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto