NEW YORK. Harga komoditas emas melandai pada perdagangan di Amerika, Selasa (25/7), setelah mencapai level tertinggi sebulan di sesi sebelumnya. Meski demikian, harga emas dinilai cukup stabil di tengah antisipasi kebijakan The Fed.

Emas spot turun 0,37% menjadi US$ 1.250,24 per troi ons. Pada sesi sebelumnya, emas sempat menyentuh US$ 1.258,79 per ons troi. Ini level tertinggi sejak 23 Juni.

Sementara, harga emas berjangka di Comex-AS untuk pengiriman Agustus 2017 ditutup turun tipis 0,02% ke level US$ 1.252,10 per ons troi. Rabu pagi, di pasar Asia, emas bergulir ke posisi US$ 1.249,4 per ons troi.

Harga emas relatif stabil didukung faktor ketidakpastian politik di Amerika Serikat.  Apalagi, investor menunggu pertemuan The Fed untuk mendapat petunjuk mengenai kebijakan moneter.

"Meskipun diperkirakan tidak ada kenaikan suku bunga, pasar kemungkinan akan tetap waspada menjelang pertemuan," kata analis ANZ Research dalam catatan, seperti dilansir CNBC, Selasa.

Namun, analis INTL FCStone Edward Meir menilai, pasar tetap hati-hati mengerek harga emas. "Karena kami tidak melihat adanya pelemahan dollar untuk saat ini di tengah drama politik yang sedang berlangsung di Washington dan mendekati batas waktu untuk memperpanjang plafon utang," ujar Meir.

Kemarin, dollar AS tertopang oleh rilis data ekonomi Paman Sam yang lebih kuat dari perkiraan. Namun, prospek The greenback tetap tertutupi oleh kekhawatiran bahwa kekacauan politik yang terus-menerus akan terjadi. Ada hambatan pada agenda stimulus dan reformasi pajak Presiden Donald Trump.

"Emas akan tetap tertopang dalam jangka pendek oleh pelemahan dollar dan pembelian safe haven," kata analis OCBC Barnbas Gan.

Menurut analis teknikal dari Reuters Wang Tao, emas spot bisa menguji support di US$ 1.250 per ons troi. Jika level tersebut ditembus ke bawah, bisa menuju support berikutnya di US$ 1.239.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini