Emas sulit menguat jika kenaikan saham berlanjut



JAKARTA. Harga emas tergerus dalam tiga hari beruntun lantaran pelaku pasar kembali menempatkan dana pada aset beresiko. Mengutip Bloomberg, Kamis (26/1) pukul 19.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman April 2017 di Commodity Exchange melemah 0,48% ke level US$ 1.192,1 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, emas tergerus 1,02%.

Alwi Assegaf, Analis PT SoeGee Futures menjelaskan, harga emas terus mengalami tekanan dalam tiga sesi perdagangan terakhir. Koreksi harga emas dipicu oleh penguatan pada bursa saham Wall Street. Sebelumnya, bursa saham Dow Jones ditutup di atas level tertinggi yakni 20.000.

"Ini menunjukkan adanya minat investor pada aset beresiko. Ketika terjadi risk appetite, investor meninggalkan safe haven yakni emas," ujarnya.


Di samping itu, harga emas sudah mengalami penguatan signifikan. Pada awal pekan ini, emas berada di level US$ 1.218,5 per ons troi atau angka tertinggi sejak November 2015. "Aksi profit taking dan risk appetite kemudian mengikis peran emas sebagai safe haven," lanjut Alwi.

Pelaku pasar sebenarnya mencermati isu yang berkembang di Amerika Serikat (AS). Pasar berharap Presiden AS, Donald Trump memenuhi janji pada saat kampanye. Di antaranya adalah kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta penambahan stimulus fiskal.

Sejak dilantik, sudah ada beberapa keputusan yang ditandatangi Presiden Trump, termasuk percepatan kajian lingkungan bagi proyek infrastruktur. Trump jug telah memerintahkan Menteri terkait untuk mengkaji peraturan yang dapat mempercepat izin usaha. Hal tersebut menimbulkan optimisme jika Trump akan memenuhi janji-janjinya.

Jika penguatan saham berlanjut, peluang emas untuk menguat akan sulit. Apalagi, permintaan emas di produk reksadana melalui SPDR Gold Trust juga menurun. Akan tetapi, Alwi menilai pelemahan harga emas saat ini juga bisa dilihat sebagai bentuk aksi profit taking saja. Pasalnya, kebijakan Trump hingga saat ini masih belum jelas. Kebijakan proteksionis Trump sendiri dapat memicu pelemahan dollar AS. Ketika USD melemah, maka emas akan rebound. (Untuk mengetahui harga emas dan berita emas terbaru, silakan follow page di FB: Harga Emas dan Berita Emas Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie