Emas Tergelincir untuk Sesi ke-8 berturut-turut di Tengah Kekhawatiran Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas merayap lebih rendah pada hari Rabu (4/10) untuk sesi kedelapan berturut-turut.

Kenaikan imbal hasil US Treasury di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama terus membebani sentimen investor.

Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,1% pada $ 1.821,69 per ons troi. Sementara harga emas berjangka AS menetap 0,4% lebih rendah pada US$1.834,80.


Baca Juga: Harga Emas Terendah Dalam Tujuh Bulan Karena Penguatan Dolar & Sikap Fed yang Hawkish

Imbal hasil obligasi AS tenor 10-tahun mencapai level tertinggi baru dalam 16 tahun, membuat aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas menjadi kurang menarik.

"Jika the Fed terus mempertahankan suku bunga pada level ini, emas akan terus tertekan. Saya bahkan berpikir harga dapat jatuh ke US$1.750 jika berhasil menembus di bawah $1.800," kata Bob Haberkorn, senior market strategist di RJO Futures dilansir dari Reuters.

Harga emas sempat naik di awal sesi setelah data gaji swasta AS meningkat jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan pada bulan September.

Sementara itu, sektor jasa AS melambat pada bulan September karena pesanan baru turun ke level terendah sembilan bulan, tetapi kecepatannya tetap konsisten dengan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang solid pada kuartal ketiga.

Pasar saat ini memperkirakan peluang 24% untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari The Fed tahun ini, menurut CME FedWatch Tool.

Baca Juga: Stabilitas Politik di AS Terganggu, Harga Emas Spot Berpotensi Naik

Fokus saat ini akan tertuju pada laporan gaji non-pertanian yang akan dirilis pada hari Jumat untuk kejelasan lebih lanjut mengenai jalur kenaikan suku bunga The Fed.

"Jika laporan pekerjaan dirilis lebih lemah, maka itu akan memberikan amunisi emas untuk reli," kata Haberkorn.

"Risiko penurunan kemungkinan akan terus berlanjut karena titik pendaratan untuk pendorong utama emas masih belum pasti. Namun kami merekomendasikan mereka yang memiliki posisi long (pada) logam untuk bertahan, karena kami mengharapkan pemulihan," kata UBS dalam sebuah catatan, menurunkan perkiraan harga emas akhir tahun sebesar US$100 menjadi US$1.850.

Kerugian emas terjadi meskipun dolar melemah. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto