JAKARTA. Mendekati pelaksanaan Federal Open Market Committee (FOMC) yang siap dihelat pada pekan depan, harga emas terpapar koreksi. Meski demikian, ketidakpastian di Britania Raya pasca pemilu disinyalir akan menjadi daya tahan bagi emas dari kejatuhan lebih dalam. Mengutip Bloomberg, Jumat (9/6) pukul 15.46 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,27% ke level US$ 1.276 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah terkikis 0,32% dalam sepekan terakhir. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures memaparkan saat ini penurunan terjadi karena aksi profit taking. Setelah di awal perdagangan harga emas sempat melambung tinggi setelah hasil polling pemilu Britania Raya terkini menunjukkan Partai Konservatif yang mengusung Theresa May, Perdana Menteri Inggris saat ini, hanya unggul tipis. Padahal diharapkan Partai Konservatif bisa menguasai mayoritas kursi di parlemen.
Emas terkikis antisipasi FOMC
JAKARTA. Mendekati pelaksanaan Federal Open Market Committee (FOMC) yang siap dihelat pada pekan depan, harga emas terpapar koreksi. Meski demikian, ketidakpastian di Britania Raya pasca pemilu disinyalir akan menjadi daya tahan bagi emas dari kejatuhan lebih dalam. Mengutip Bloomberg, Jumat (9/6) pukul 15.46 WIB harga emas kontrak pengiriman Agustus 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,27% ke level US$ 1.276 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Harga ini pun sudah terkikis 0,32% dalam sepekan terakhir. Lukman Leong, Research and Analyst PT Valbury Asia Futures memaparkan saat ini penurunan terjadi karena aksi profit taking. Setelah di awal perdagangan harga emas sempat melambung tinggi setelah hasil polling pemilu Britania Raya terkini menunjukkan Partai Konservatif yang mengusung Theresa May, Perdana Menteri Inggris saat ini, hanya unggul tipis. Padahal diharapkan Partai Konservatif bisa menguasai mayoritas kursi di parlemen.