Emas terombang-ambing stimulus AS



JAKARTA. Harga emas terjerembab. Silang pendapat diantara pejabat The Federal Reserve (The Fed) soal kelanjutan stimulus menekan komoditas logam mulia ini.

Harga emas di Bursa Comex, untuk pengiriman April 2013, Kamis (21/2) pukul 19.11 WIB, melemah 0,30% menjadi US$ 1.573,20 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Dalam sebulan, harga emas telah terkoreksi sebesar 6,87%.

Dalam notulen rapat The Fed pada 29-30 Januari yang baru saja dirilis menyebut, sebagian pejabat The Fed memberi masukan agar pemberian stimulus berupa pembelian obligasi yang digadang oleh Gubernur The Fed, Ben Bernanke, dapat diakhiri sedini mungkin.


Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, berpendapat, notulen rapat The Fed itu menunjukkan para pejabat The Fed mulai ragu dengan keandalan quantitative easing tahap III (QE3) untuk memulihkan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Jadi, The Fed bisa saja menghentikan stimulus tanpa perlu menunggu ekonomi AS pulih. "Ini membuat investor melepas emas dan mengempit dollar AS," ujar dia.    

Kejatuhan emas di pasar spot itu lantas menyeret harga emas batangan Logam Mulia Aneka Tambang. Kemarin, harga emas lantakan 1 gram merosot 1,06% menjadi Rp 561.200 dibandingkan harga sehari sebelumnya. Ini merupakan level terendah sejak 4 September 2012. "Tidak ada faktor lain, selain karena mengikuti harga emas spot," ujar Tedy Badrujaman, Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk.    

Lanjutkan pelemahan

Secara teknikal, Ariston bilang, harga emas akan melanjutkan pelemahan ke area US$ 1.554 per ons troi. Maka itu, Managing Partner PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe merekomendasikan investor untuk menahan pembelian pada saat ini.

Secara historis, emas Antam akan mencapai titik support bulan April hingga Mei. Bagi yang sudah menggenggam emas, jangan terburu-buru menjual. "Ada potensi setelah Mei harga emas Antam akan naik kembali," kata dia.  

 Prediksi Kiswoyo, harga emas Antam di Rp. 555.000- Rp. 565.000 per gram dalam sepekan. Sedangkan, di pasar spot akan berkisar US$ 1.552 -US$ 1.580 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini