Emas terus melejit, peluang investor raup untung



JAKARTA. Harga emas naik di atas US$ 1.360 per ons di tengah kekhawatiran kerusuhan Mesir bisa menyebar ke seluruh wilayah Arab. Emas memperpanjang penguatannya setelah mencatat kenaikan mingguan keduanya secara berturut-turut.Kenaikan tersebut juga dipicu oleh data perdagangan AS yang menunjukkan posisi bullish investor berjangka. Kenaikan ini merupakan kenaikan pertama sejak awal 2011.Keyakinan terhadap tren kenaikan harga emas jangka panjang juga ditunjukkan oleh laporan yang menggambarkan bahwa investor mulai membangun exposure mereka untuk emas berjangka AS.Komentar anggota bank sentral Eropa, Ewald Nowoty juga menaikkan peran emas sebagai aset lindung nilai. Ia mengatakan bahwa inflasi zona Eropa masih akan tinggi dalam beberapa bulan ke depan meski ada indikasi bakal melemah di kuartal keempat.ECB tak akan buru-buru menaikkan suku bunga guna mengatasi tekanan harga jangka pendek. Saat ini, pasar menunggu rilis data ekonomi termasuk data inflasi China dan laporan pertumbuhan ekonomi zona euro.Analis Valbury Asia Futures, Erwin Poernomo melihat, secara teknikal emas ada di areal horizontal support yaitu US$ 1.350,27. "Namun rebound tertahan di sekitar US$ 1.366- US$ 1.368 dalam lima sesi terakhir," ujarnya, Selasa (15/2). Formasi bearish divergence pada intraday chart memberikan indikasi koreksi akan berkembang dalam jangka pendek."Namun waspadai areal horizontal support kami di sekitar US$ 1.350,27. jika areal tersebut efektif, maka koreksi terbatas dan membuka peluang rebound," ujarnya. Ia merekomendasikan jual jika harga menyentuh US$ 1.365 per ons. Hingga perdagangan pukul 19:30 hari ini (15/2), di London Metal Exchange (LME), emas berada di level US$ 1.374,18 per ons. Naik 0,91% dari perdagangan kemarin (14/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: