KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beragam produk investasi baru bermunculan. Terkait booming emas, Bank Emas Pegadaian meluncurkan produk Deposito Emas.

"Setelah menabung emas, nasabah bisa langsung mengubahnya menjadi deposito emas,” ujar Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, belum lama ini.

Bank Syariah Indonesia (BSI juga memiliki produk sejenis. Kini keduanya memiliki pesaing baru. ShariaCoin menawarkan setoran awal 0,5 gram emas sudah bisa membuka deposito emas. 

TKMKB Jadi Garda Depan Penguatan Mutu dan Efisiensi JKN

"Masyarakat sudah bisa menjadikan emas mereka produktif sehingga roda perekonomian berputar,” ujar Adji Waluyo, Direktur Bisnis ShariaCoin, dalam keterangannya, Kamis (10/7). .

Berbeda dari deposito konvensional yang berorientasi pada bunga tetap, menurut Adji Waluyo, deposito Emas ShariaCoin menggunakan akad wadiah yad dhamanah, yaitu titipan dengan jaminan pengembalian dari pengelola.

Baca Juga: Cara Daftar Deposito Bank Emas BSI secara Online, Cek Syarat dan Ketentuan Awal

“Emas yang dititipkan akan digunakan untuk pembiayaan berbasis emas, seperti gadai dan cicilan syariah. ShariaCoin selanjutnya memberikan bonus (hibah) sebagai bentuk penghargaan kepada nasabah,” terang Adji.

Tenor penyimpanan bisa dipilih sesuai kebutuhan, mulai dari 7 hari, 1 bulan, 3 bulan, hingga 12 bulan. Bahkan emas dapat dicairkan kapan saja tanpa penalti, baik dalam bentuk emas fisik bersertifikat, emas digital resmi, maupun langsung dikonversi ke rupiah dan ditransfer ke rekening pribadi. 

ShariaCoin terdaftar di Bappebti, bekerja sama dengan ICH – ICDX sebagai tempat penyimpanan emas, serta berada di bawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah. Kemitraan dengan PT Gadai Syariah Indonesia yang memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menjadi bagian penting dari ekosistem ini.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News