Embargo minyak, Iran lobi Arab tak menambah produksi



TEHERAN. Iran memperingatkan negara-negara Arab agar tidak menambah produksi minyak jika Negara Barat seperti Amerika Serikat (AS) menerapkan sanksi terhadap pemerintah di Teheran terkait dengan program nuklir.

Wakil Iran di organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) Mohammad Ali Khatibi mengatakan hari Minggu (15/1), jika negara-negara Arab menambah produksi, mereka akan menjadi sasaran konsekuensi yang bisa terjadi di kawasan, termasuk di Selat Hormuz.

"Kami menganggap peningkatan produksi minyak oleh negara-negara Arab bukan tindakan yang bersahabat," ujar Khatibi.


Beberapa hari lalu Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz yang merupakan salah satu jalur lalu lintas pengiriman minyak paling sibuk di dunia, jika negara-negara Barat menambah sanksi terhadap Teheran.

Peringatan terbaru Iran dikeluarkan ketika tekanan terhadap negeri Mahmoud Ahmadinejad makin besar.

Nuklir Iran

Negara-negara Barat menuduh Iran meningkatkan program nuklir dan telah mengancam akan menjatuhkan sanksi ke industri minyak jika program nuklir tidak segera dihentikan. Iran juga menghadapi tekanan militer.

AS dan Inggris menempatkan sejumlah kapal perang di perairan Teluk sementara Israel disebut-sebut akan melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir Iran.

Barat menuduh program nuklir Iran ditujukan untuk mengembangkan senjata. Sebaliknya, Teheran menegaskan bahwa program ini semata-mata untuk kepentingan damai.

Dalam perkembangan lain, beberapa laporan dari Israel menyebutkan latihan militer terbesar antara Israel dan AS, yang rencananya akan digelar dalam beberapa bulan mendatang, telah ditunda. Sedangkan Israel mengklaim tidak ingin menambah ketegangan di kawasan.

Namun beberapa kantor berita lain melaporkan penundaan ini disebabkan oleh ketatnya anggaran.

Editor: