Emdeki Utama (MDKI) prediksi pendapatan akan turun di tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di industri kimia, PT Emdeki Utama Tbk (MDKI) memproyeksikan adanya penurunan pendapatan di akhir tahun nanti. Hal ini sejalan dengan turunnya potensi penjualan produk utama MDKI yakni kalsium karbida.

Direktur Utama MDKI Hiskak Secakusuma memperkirakan, pendapatan MDKI di akhir tahun nanti akan sekitar Rp 353,54 miliar. Jumlah ini turun 11,43% (yoy) dibandingkan pendapatan di akhir tahun lalu sebesar Rp 399,19 miliar.

Potensi penurunan tersebut sebenarnya terlihat dari kuartal III 2019 lalu. Kala itu, pendapatan MDKI turun 15,40% (yoy) menjadi Rp 251,68 miliar.

Baca Juga: Performa Banyak Perusahaan Tidak Sesuai Target, Ini Kinerja Emiten Indeks Kompas100 premium

Ia mengatakan, penurunan proyeksi pendapatan MDKI dikarenakan berkurangnya penjualan kalsium karbid di tahun ini. Pada tahun lalu, penjualan kalsium karbid MDKI di pasar domestik mencapai 19.369 ton. Namun, di kuartal tiga kemarin kalsium karbid MDKI yang terjual di dalam negeri baru 12.910 ton.

Kondisi serupa terjadi pada bisnis ekspor MDKI. Tahun lalu, emiten yang terdaftar di BEI sejak 2017 lalu menjual 7.278 ton kalsium karbida ke pasar ekspor. Tetapi, sampai kuartal tiga lalu ekspor bahan kimia tersebut baru mencapai 1.782 ton.

“Ekspor kalsium karbida kami berkurang cukup signifikan karena faktor persaingan yang ketat,” kata Hiskak saat paparan publik, Selasa (26/11).

Ditambah lagi, 40% komponen biaya produksi kalsium karbida berupa bahan bakar gas. Di sisi lain, harga gas industri di Indonesia bagi MDKI belum begitu kondusif. Lantas, ketika MDKI hendak menyesuaikan harga kalsium karbida untuk menutupi biaya produksi, perusahaan mesti menanggung risiko berkurangnya daya saing produk.

Manajemen MDKI pun memprediksi volume penjualan kalsium karbida di pasar domestik pada akhir tahun ini sebesar 18.568 ton. Sedangkan penjualan kalsium karbida di pasar ekspor diperkirakan sebesar 2.052.

Baca Juga: Holding Industri Pertambangan (MIND ID) siapkan Rp 7 triliun untuk divestasi Vale

Hiskak mengaku, pihaknya tidak terlalu mengkhawatirkan potensi penurunan pendapatan di tahun ini. Justru, MDKI ingin lebih memaksimalkan potensi di pasar domestik sembari melakukan efisiensi. Pasalnya, MDKI diklaim sebagai produsen utama kalsium karbida di dalam negeri.

“Potensi pasar domestik masih sangat besar. Justru Emdeki bisa memenuhi kebutuhan kalsium karbida di dalam negeri sehingga impor dapat berkurang,” terangnya.

Adanya nilai tambah dari penjualan domestik membuat MDKI mampu mencetak laba. Tak seperti pendapatan, kinerja laba bersih MDKI cukup positif lantaran naik 5,80% (yoy) menjadi Rp 30,80 miliar di kuartal tiga silam.

Sampai akhir tahun nanti, MDKI memproyeksikan laba bersih dapat mencapai Rp 42,79 miliar atau tumbuh 26,67% (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 33,78 miliar.

Sebagai catatan, kalsium karbida yang diproduksi MDKI umumnya digunakan untuk pembuatan gas acetylene. Gas ini membantu proses pemotongan dan pengelasan besi dan baja pada industri perkapalan, pertambangan, hingga karoseri mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat