Emirates Group Optimistis Bisnis Penerbangan Terus Membaik Selepas Pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emirates Group, maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab (UEA), meyakini bisnis penerbangan internasional akan terus membaik seiring membaiknya situasi pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Mohammad Al Attar, Country Manager Indonesia Commercial Operations Emirates menyampaikan, bisnis penerbangan Emirates terus menunjukkan perbaikan. Emirates pun cukup terbantu oleh perhelatan Piala Dunia 2022 di Qatar. Sebab, frekuensi penerbangan Emirates menuju Qatar maupun negara tetangganya, UEA, mengalami peningkatan signifikan.

“Penerbangan charter dengan Emirates Airlines meningkat pesat. Tren ini kemungkinan terus terjadi di bulan November dan Desember selama Piala Dunia berlangsung,” terang dia ketika berjumpa dengan awak media, Rabu (30/11).


Baca Juga: Bertepatan 30 Tahun Beroperasi, Emirates Umumkan Country Manager Baru untuk Indonesia

Meski tidak disebut rinci, ia juga mengaku ada beberapa tim nasional peserta Piala Dunia yang menggunakan Emirates sebagai pesawat ofisial.

Pihak Emirates optimistis bisnis penerbangan yang dijalankannya akan terus berkembang di tahun 2023 mendatang. Fokus Emirates saat ini adalah berupaya meningkatkan lagi frekuensi penerbangannya di berbagai negara seperti sebelum masa pandemi, meski harus diakui hal tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat. Sebab, kebijakan layanan transportasi udara saat pandemi di tiap negara berbeda-beda.

Mohammad juga menuturkan bahwa tren permintaan Emirates oleh penumpang-penumpang di Indonesia telah menunjukkan pemulihan. Emirates banyak dijadikan pilihan oleh masyarakat Indonesia yang hendak bekerja, sekolah, hingga berwisata ke luar negeri.

Emirates pun telah menjalin kerja sama code share dengan Garuda Indonesia dan Batik Air yang memungkinkan perjalanan udara dalam satu tiket penerbangan.

“Kerja sama code share membuat Emirates dapat terhubung ke lebih banyak kota-kota baru di Indonesia,” imbuh dia.

Di sisi lain, sebagaimana banyak maskapai di dunia, Emirates juga terdampak oleh tren kenaikan harga bahan bakar avtur dalam beberapa waktu terakhir. Akibatnya, Emirates perlu melakukan penyesuaian tarif penerbangan agar tetap bisa kompetitif dan mempertahankan kinerjanya.

“Biaya bahan bakar berkontribusi hingga 85% dari total biaya operasional kami,” kata Mohammad.

Sebagai informasi, Emirates Group mencatatkan rekor laba bersih tengah tahun untuk tahun fiskal 2022-2023 sebesar US$ 1,2 miliar. Laba bersih ini menunjukkan perputaran bisnis dan pemulihan yang kuat setelah kerugian yang dialami Emirates sebesar US$ 1,6 miliar pada tahun lalu.

Sementara itu, pendapatan usaha Emirates Group tumbuh 128% menjadi US$ 15,3 miliar untuk enam bulan pertama pada tahun fiskal 2022-2023. Kenaikan ini didorong oleh permintaan perjalanan udara yang meningkat di seluruh dunia seiring adanya pelonggaran dan penghapusan pembatasan perjalanan saat pandemi.

Baca Juga: Emirates & Traveloka Jalin Kemitraan Strategis guna Perkuat Pemulihan Pariwisata

Dari segi operasional, Emirates telah membawa 20 juta penumpang sejak 1 April hingga 30 September 2022. Angka ini naik 228% dari periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, kinerja pengangkutan kargo oleh Emirates SkyCargo turun 14% menjadi 936.000 ton pada April-September 2022. Hal ini terjadi karena Emirates telah mengubah pesawat mini kargo kembali menjadi pesawat penumpang seiring pemulihan pandemi.

Emirates telah hadir di Indonesia selama 30 tahun dan telah mengoperasikan lebih dari 49.000 penerbangan serta membawa lebih dari 9 juta penumpang melintasi udara Indonesia dan Dubai. Saat ini, Emirates beroperasi 14 kali seminggu masing-masing di Jakarta dan Bali dengan pesawat Boeing 777.

Selain itu, sejak 2002 Emirates telah mengangkut lebih dari 12 ton kargo dari Indonesia seperti produk sepatu, garmen, elektronik, dan buah-buahan segar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .