KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar volatil, niat perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak lantas surut. Ini tercermin dari data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat, nilai emisi initial public offering (IPO) per Juli 2018 mencapai Rp 11,97 triliun. Jumlahnya lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 9,60 triliun. Jumlah emiten pendatang baru per Juli 2018 sekitar 30 emiten. Angka itu mendekati jumlah emiten baru sepanjang tahun lalu, yakni 38 emiten. Dalam pipeline BEI terbaru, masih ada sekitar 17 emiten yang mengantre IPO. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, emisi yang tinggi ini karena sektor emiten juga beragam. Salah satunya batubara yang tidak terdampak penurunan IHSG dan secara umum menarik.
Emisi IPO meningkat meski pasar volatil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pasar volatil, niat perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak lantas surut. Ini tercermin dari data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencatat, nilai emisi initial public offering (IPO) per Juli 2018 mencapai Rp 11,97 triliun. Jumlahnya lebih besar dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu Rp 9,60 triliun. Jumlah emiten pendatang baru per Juli 2018 sekitar 30 emiten. Angka itu mendekati jumlah emiten baru sepanjang tahun lalu, yakni 38 emiten. Dalam pipeline BEI terbaru, masih ada sekitar 17 emiten yang mengantre IPO. Analis Semesta Indovest Sekuritas Aditya Perdana Putra menilai, emisi yang tinggi ini karena sektor emiten juga beragam. Salah satunya batubara yang tidak terdampak penurunan IHSG dan secara umum menarik.