JAKARTA. Investor bakal kebanjiran emisi obligasi korporasi pada 2015 mendatang. Penundaan penerbitan sepanjang 2014 ini diprediksi akan memaksa emiten menerbitkan surat utang pada tahun depan. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, per 16 Desember 2014, total emisi penerbitan obligasi dan sukuk korporasi sepanjang tahun ini sebesar Rp 45,29 triliun. Ini berasal dari 46 emisi dari 34 emiten. Nilai ini setara 92,84% dari realisasi penerbitannya sepanjang tahun 2013 yang sebesar Rp 48,78 triliun. Analis BNI Securities I Made Adi Saputra mengatakan tahun ini penerbitan obligasi korporasi relatif melambat dibanding akhir tahun lalu. Menurutnya emiten sengaja menunda penerbitan di 2014 akibat tingginya tingkat ketidakpastian. “Semester I 2014 belum kelihatan siapa Presiden terpilih. Juli hingga Oktober masih masa peralihan pemerintah. Sehingga emiten hanya punya waktu sekitar 3 bulan untuk menerbitkan obligasi. Waktu yang relatif pendek,” ujar Made.
Emisi obligasi korporasi 2015 bisa lebih tinggi
JAKARTA. Investor bakal kebanjiran emisi obligasi korporasi pada 2015 mendatang. Penundaan penerbitan sepanjang 2014 ini diprediksi akan memaksa emiten menerbitkan surat utang pada tahun depan. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, per 16 Desember 2014, total emisi penerbitan obligasi dan sukuk korporasi sepanjang tahun ini sebesar Rp 45,29 triliun. Ini berasal dari 46 emisi dari 34 emiten. Nilai ini setara 92,84% dari realisasi penerbitannya sepanjang tahun 2013 yang sebesar Rp 48,78 triliun. Analis BNI Securities I Made Adi Saputra mengatakan tahun ini penerbitan obligasi korporasi relatif melambat dibanding akhir tahun lalu. Menurutnya emiten sengaja menunda penerbitan di 2014 akibat tingginya tingkat ketidakpastian. “Semester I 2014 belum kelihatan siapa Presiden terpilih. Juli hingga Oktober masih masa peralihan pemerintah. Sehingga emiten hanya punya waktu sekitar 3 bulan untuk menerbitkan obligasi. Waktu yang relatif pendek,” ujar Made.