JAKARTA. Meningkatnya harga komoditas akan menguntungkan emiten alat berat. Asumsinya, perusahaan yang berbasis komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) bakal semakin meningkatkan produksinya pada tahun ini, sehingga kebutuhan alat berat juga naik. Analis sepakat pada tahun ini bisa menjadi momentum emiten alat berat bangkit dari kerugian yang menimpa pada tahun lalu. Harga batu bara di pasar internasional misalnya sudah terbang ke level US$ 85 per metrik ton dari US$ 53 per metrik ton awal tahun lalu. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, memang harga komoditas adalah kendala utama emiten alat berat tak tumbuh tahun lalu. Perusahaan kebun dan tambang yang menahan produksi, menyebabkan penyewaan dan penjualan alat berat menipis. ”Makanya pendapatan emiten alat berat, masih tercatat menurun,” katanya kepada KONTAN, akhir pekan lalu (8/12).
Emiten alat berat lebih menarik di tahun 2017
JAKARTA. Meningkatnya harga komoditas akan menguntungkan emiten alat berat. Asumsinya, perusahaan yang berbasis komoditas seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) bakal semakin meningkatkan produksinya pada tahun ini, sehingga kebutuhan alat berat juga naik. Analis sepakat pada tahun ini bisa menjadi momentum emiten alat berat bangkit dari kerugian yang menimpa pada tahun lalu. Harga batu bara di pasar internasional misalnya sudah terbang ke level US$ 85 per metrik ton dari US$ 53 per metrik ton awal tahun lalu. Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, memang harga komoditas adalah kendala utama emiten alat berat tak tumbuh tahun lalu. Perusahaan kebun dan tambang yang menahan produksi, menyebabkan penyewaan dan penjualan alat berat menipis. ”Makanya pendapatan emiten alat berat, masih tercatat menurun,” katanya kepada KONTAN, akhir pekan lalu (8/12).