KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pertambangan batubara tersandera isu dari perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas tentang iklim. Belum lama ini, 15 negara bergabung dalam aliansi internasional bertajuk Powering Past Coal Alliance. Aliansi yang diinisiasi oleh Kanada dan Inggris tersebut berencana menghentikan penggunaan batubara pada 2030. Beberapa emiten batubara turut mengantisipasi isu ini. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai, dampak lingkungan dari batubara memang menjadi perdebatan. Tapi, didukung dengan kemajuan teknologi bersih, batubara akan tetap menjadi sumber energi utama bagi Indonesia. "Ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan biaya yang terjangkau di tahun-tahun yang akan datang," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communications ADRO, kepada KONTAN, Senin (20/11). Selain fokus pada pangsa pasar domestik, ADRO juga akan memperbesar pasar Asia Tenggara. Pasalnya, permintaan batubara dari negara-negara ASEAN masih tumbuh.
Emiten batubara fokus ke pasar Asia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pertambangan batubara tersandera isu dari perundingan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas tentang iklim. Belum lama ini, 15 negara bergabung dalam aliansi internasional bertajuk Powering Past Coal Alliance. Aliansi yang diinisiasi oleh Kanada dan Inggris tersebut berencana menghentikan penggunaan batubara pada 2030. Beberapa emiten batubara turut mengantisipasi isu ini. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai, dampak lingkungan dari batubara memang menjadi perdebatan. Tapi, didukung dengan kemajuan teknologi bersih, batubara akan tetap menjadi sumber energi utama bagi Indonesia. "Ini untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dengan biaya yang terjangkau di tahun-tahun yang akan datang," kata Febriati Nadira, Head of Corporate Communications ADRO, kepada KONTAN, Senin (20/11). Selain fokus pada pangsa pasar domestik, ADRO juga akan memperbesar pasar Asia Tenggara. Pasalnya, permintaan batubara dari negara-negara ASEAN masih tumbuh.