JAKARTA. Prospek emiten sektor pertambangan batubara masih meredup. Satu tantangan baru yang muncul adalah potensi penurunan impor batubara dari negara konsumen terbesar di dunia, yaitu China. Analis UBS, Andreas Bokkenheuser, menuturkan impor batubara dari China bakal tertekan seiring menurunnya permintaan dari sektor thermal power. Faktor ini diperkuat kebijakan bank di China yang membatasi pemberian kredit ke trader batubara. Ini menyebabkan trader China sulit mendapat fasilitas letters of credit yang ujungnya bisa menghentikan impor batubara. "Sumber industri di sana melihat kemungkinan penurunan impor batubara dari rata-rata 20 juta ton per bulan menjadi 15 juta ton per bulan," kata Andreas, dalam risetnya akhir pekan lalu.
Emiten batubara pangkas target dan belanja modal
JAKARTA. Prospek emiten sektor pertambangan batubara masih meredup. Satu tantangan baru yang muncul adalah potensi penurunan impor batubara dari negara konsumen terbesar di dunia, yaitu China. Analis UBS, Andreas Bokkenheuser, menuturkan impor batubara dari China bakal tertekan seiring menurunnya permintaan dari sektor thermal power. Faktor ini diperkuat kebijakan bank di China yang membatasi pemberian kredit ke trader batubara. Ini menyebabkan trader China sulit mendapat fasilitas letters of credit yang ujungnya bisa menghentikan impor batubara. "Sumber industri di sana melihat kemungkinan penurunan impor batubara dari rata-rata 20 juta ton per bulan menjadi 15 juta ton per bulan," kata Andreas, dalam risetnya akhir pekan lalu.