Emiten BUMN Karya berlomba kejar target kontrak baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten BUMN karya berlomba kerja target kontrak baru di 2019 ini. Salah satu emiten yang tengah gencar menggarap proyek adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI, anggota indeks Kompas100 ini) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100 ini). Nilai kontrak puluhan triliun rupiah diharapkan bisa mengisi ruang proyek tambahan mereka di tahun 2019.

WIKA sendiri di tahun 2019 menargetkan capaian kontrak baru mencapai Rp 61,74 triliun. Sekretaris Perusahaan WIKA, Puspita Anggraini mengatakan, capaian kontrak baru WIKA hingga Maret 2019 adalah sebesar Rp10,91 triliun atau sebesar 17,67% dari target kontrak baru yang telah ditetapkan Perusahaan sebesar Rp61,74 triliun.

“Capaian tersebut didukung oleh perolehan kontrak baru dari segmen Energi & Industrial Plant sebesar Rp5,11 triliun, segmen Infrastruktur & Gedung sebesar Rp4,77 triliun, segmen Industri sebesar Rp838,10 miliar dan segmen Properti sebesar Rp193,42 miliar,” ujar Puspita kepada Kontan.co.id, Senin (15/4)


Menurutnya, jika berdasarkan kepemilikan proyek, maka capaian kontrak baru tersebut mayoritas diperoleh dari sektor swasta sebesar 49,87%, BUMN sebesar 49,85% dan Pemerintah sebesar 0,28%.

ADHI pun optimistis target kontrak baru di tahun 2019 ini yang mencapai Rp 30 triliun dapat terlampaui. Terutama dari proyek penyediaan air minum, jalan tol dan jalur KRL yang diharapkan dapat tembus saat proses tender.

Direktur ADHI, Partha Sarathi mengatakan, memang hingga kuartal I 2019 ini kontrak baru ADHI baru mencapai Rp 1,5 triliun yang terbesar berasal dari proyek PT Pertamina sebesar Rp 800 M, hanya saja jika proyek-proyek besar yang sedang dijajaki tembus, maka target Rp 30 triliun akan tercapai di akhir tahun.

Beberapa proyek besar yang tengah diburu ADHI adalah proyek tol Yogyakarta Solo sebesar Rp 21 triliun dan proyek loop line jalur KRL Jakarta senilai Rp 15 triliun.

Selain itu, dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100 ini) berhasil mencatatkan kontrak baru hingga akhir Februari 2019, sebanyak Rp 2,1 triliun. Angka tersebut dalam dua bulan pertama 2019 setara dengan realisasi kontrak baru WSKT yakni 3,75% dari target Rp 56 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto