KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) tercatat mayoritas masih positif per kuartal III-2024 di tengah penurunan produksi. Misalnya, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan penjualan Rp 2,92 triliun per kuartal III 2024, sama dengan periode sama tahun lalu. Hal ini disebabkan penurunan volume penjualan yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit. Meski demikian, Laba bersih LSIP naik 76% yoy menjadi Rp 803 miliar, terutama karena kenaikan laba usaha,” ujar manajemen LSIP dalam keterbukaan informasi.
AALI Chart by TradingView Hal serupa juga terjadi pada PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) yang mencatatkan laba bersih Rp 393,90 miliar per kuartal III 2024, naik 68,19% yoy. TLDN membukukan kenaikan laba bersih di tengah penurunan tipis pendapatan sebesar 0,58% yoy ke Rp 2,86 triliun di akhir September 2024. Namun, tak semua emiten mencatatkan kinerja bagus di periode ini. Contohnya, PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan pendapatan Rp 3,48 triliun per kuartal III 2024. Laba bersih perseroan pun tercatat Rp 247,27 miliar di akhir September 2024, turun 41,42% yoy. Terkait hal itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama melihat, kinerja emiten CPO di kuartal III 2024 didorong oleh permintaan minyak sawit yang relatif membaik. Baca Juga: Rekomendasi Saham Triputra Agro (TAPG) yang Labanya Naik 46,58% di Kuartal III 2024 “Hal itu didorong oleh penurunan suku bunga bank sentral yang diprediksi akan meningkatkan harga komoditas, termasuk CPO,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (31/10). Selain itu, perekonomian para negara importir besar CPO, seperti China dan India, juga tengah pulih. “Sementara, pertumbuhan ekonomi India relatif lebih baik, sehingga bisa meningkatkan permintaan CPO,” paparnya. Editor: Noverius Laoli
TAG: