KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga crude palm oil (CPO) yang cenderung naik masih membawa sentimen positif bagi emiten CPO tahun ini.Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung mereda turut mengerek harga minyak nabati sehingga turut menopang harga CPO. "Kalau harga CPO lagi, tinggi emiten CPO akan untung karena biasanya cost mereka maksimalnya RM 1.200 per ton. Kalau perusahaan yang efisien bisa hanya RM 800 per ton. Kalau harga jual CPO di atas RM 5.000, emiten CPO sudah untung besar," papar Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe kepada Kontan.co.id, Kamis (21/4). Dia mencermati, pada semester kedua 2022 yang memasuki musim panen raya, harga CPO akan cenderung turun. Meski begitu, produsen minyak sawit masih bisa meraup keuntungan karena biaya produksi yang relatif rendah dibandingkan harga jual CPO.
Emiten CPO Punya Prospek Positif Sepanjang 2022
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga crude palm oil (CPO) yang cenderung naik masih membawa sentimen positif bagi emiten CPO tahun ini.Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung mereda turut mengerek harga minyak nabati sehingga turut menopang harga CPO. "Kalau harga CPO lagi, tinggi emiten CPO akan untung karena biasanya cost mereka maksimalnya RM 1.200 per ton. Kalau perusahaan yang efisien bisa hanya RM 800 per ton. Kalau harga jual CPO di atas RM 5.000, emiten CPO sudah untung besar," papar Head of Investment Reswara Gian Investa Kiswoyo Adi Joe kepada Kontan.co.id, Kamis (21/4). Dia mencermati, pada semester kedua 2022 yang memasuki musim panen raya, harga CPO akan cenderung turun. Meski begitu, produsen minyak sawit masih bisa meraup keuntungan karena biaya produksi yang relatif rendah dibandingkan harga jual CPO.